Media tanam hidroponik merupakan material non tanah yang digunakan sebagai kawasan tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media ini mempunyai fungsi utama sebagai penyangga supaya flora bisa bangun tegak dan tidak roboh. Idealnya media tanam mempunyai tekstur yang gembur dan bisa menyimpan banyak air. Selain itu, materialnya harus bersifat poros atau bisa membuang kadar air yang berlebih.

Media tanam yang baik harus mempunyai pH sekitar 6-7 dan akan lebih baik jikalau materialnya mengandung kapur serta kaya akan unsur kalsium. Untuk menjaga terserangnya flora dari aneka macam penyakit, pastikan media yang akan digunakan bersifat steril dan bebas dari patogen. Ada banyak material yang bisa dimanfaatkan sebagai media tanam hidroponik. Berikut ialah beberapa di antaranya:

·    Rockwool
Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang sanggup disimpan oleh media tanam ini.


·    Arang
Arang merupakan sisa pembakaran kayu atau batok kelapa. Material ini bisa mengikat air dalam jumlah banyak, tidak gampang lapuk, dan sulit ditumbuhi jamur. Namun demikian arang mempunyai sedikit kandungan hara sehingga dalam penggunaannya membutuhkan pemupukan ekstra.

·    Sekam padi
Sekam padi merupakan kulit padi yang telah digiling. Material ini mempunyai porositas tinggi yang berperan terhadap sistem aerasi dan drainase media tanam. Untuk mendapat hasil optimal, sebaiknya sekam dibakar terlebih dahulu supaya kandungan karbonnya lebih tinggi dan lebih steril alasannya ialah materi patogennya akan mati terbakar.

·    Pupuk kandang
Pupuk sangkar merupakan media yang sangat baik alasannya ialah mempunyai kandungan unsur hara yang lengkap. Selain itu kandungan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya bisa merombak materi organik menjadi nutrisi yang gampang diserap oleh tanaman. Agar steril, pupuk sangkar sebaiknya dikukus terlebih dahulu sebelum dipakai.

·    Sabut kelapa (coco peat)
Sabut kelapa mempunyai karakteristik yang bisa mengikat dan menyimpan air dengan berpengaruh dan mengandung aneka macam unsur hara esensial yang bermanfaat bagi tananan. Untuk mengindari tumbuhnya jamur, rendam sabut kelapa ke dalam larutan fungisida sebelum dipakai.

·    Kompos
Sebagai hasil dari fermentasi limbah organik, kompos bisa menjadi fasilitator dalam perembesan nitrogen dan mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi. Kompos yang baik digunakan sebagai media tanam ialah yang mengalami pelapukan tepat dengan ciri-ciri berwarna hitam kecoklatan, tidak berbau, dan mempunyai kadar air yang rendah.
·    Vermikulit dan perlit
Material ini merupakan media anorganik steril yang dihasilkan dari kepingan-kepingan mika yang mengandung potasium dan kalium sehingga menambah daya serap air. Sebagai media tanam, sebaiknya material tersebut digabungkan dengan pupuk organik untuk melengkapi unsur haranya.
·    Pecahan watu bata
Material ini bisa dijadikan alternatif media tanam alasannya ialah mempunyai performa drainase dan aerasi yang baik. Namun demikian media ini miskin unsur hara sehingga penggunaanya biasanya dibarengi dengan pupuk kandang.
·    Spons (froralfoam)
Dilihat dari sifatnya, spons mempunyai daya serap yang tinggi terhadap air dan unsur hara. Namun demikian bahannya gampang hancur sehingga tidak bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
·    Gabus stereofoam
Material yang terbuat dari kopolimer styren ini kerap digunakan sebagai adonan media tanam untuk menambah porositas media tanam.

Tiap media mempunyai kandungan unsur hara dan porositas yang berbeda. Saran saya, tidak ada salahnya mengombinasikan material organik dan anorganik sebagai media tanam, alasannya ialah material anorganik mempunyai kelebihan dalam hal porositas dan material organik kaya akan unsur hara. Selamat bereksplorasi dengan media tanam hidroponik, semoga flora Anda tumbuh subur sesuai dengan harapan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top