Faktor pendukung media tanam
Kualitas media tanam dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu air, udara, unsur hara, cahaya, suhu, kelembapan, dan pH.
Peranan dalam dampak dari faktor-faktor tersebut terhadap media tanam dan tumbuhan berbeda-beda.
menyerupai contoh, Air dan udara.
Keberadaan air dan udara didalam media tanam sangat dibutuhkan oleh tanaman.Namun, keberadaan kedua komponen tersebut dalam media tanam hanya bersifat komplemen.
Artinya, jikalau media tanam banyak mengandung air maka kandungan udaranya sedikit. Sementara jikalau tanah menjadi kering maka hampir semua pori-pori tanah ditempati oleh udara.
Oleh alasannya itu, keberadaan air dalam media tanam belum tentu menjamin pertumbuhan tumbuhan menjadi baik.
Jumlah air pada media tanam sebaiknya dalam keadaan seimbang. Jika berlebihan, media tanam tidak akan mengandung udara lagi. Padahal udara dalam media sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Akibatnya, pertumbuhan tumbuhan menjadi terganggu. Sementara jikalau jumlah air dalam media terlalu sedikit, dikhawatirkan tumbuhan akan mengalami dehidrasi. Akhirnya, tumbuhan mati kekeringan.
Air yang tersedia dalam media tanam berupa air yang sanggup dipakai oleh tanaman, yakni berada anatra kondisi kapasitas lapang (field capacity) dan kondisi titik layu permanen.
Kapasitas lapang yaitu jumlah air maksimum yang sanggup ditahan oleh media tanam terhadap gaya gravitasi.
Sementara titik layu permanen yaitu kandungan air dalam media tanam yang tidak sanggup lagi diserap oleh akar sehingga tumbuhan menjadi layu sepanjang hari.
Untuk menunjang pertumbuhan tumbuhan yang optimal maka kandungan air dalam media tanam juga harus tersedia bagi tumbuhan secara optimal.
Dengan demikian, perlu adanya upaya untuk mencegah kekurangan atau kelebihan air di media tanam. Salah satu caranya yaitu dengan mengatur system drainase dan aerasi media tanam secara tepat.
Selain itu, pengaturan system irigasi yang benar dan sesuai juga merupakan cara yang sempurna untuk mengontrol keberadaan air. Frekuensi pertolongan air juga harus diatur biar kelembapan dalam media tanam tetap stabil.
Jumlah air yang harus diberikan pada media tanam tergantung pada jenis tanaman, bahan-bahan media tanam, dan iklim di sekitar media tanam.
Selain itu, jumlah air yang diberikan juga ditentukan oleh sifat fisik media tanaman. Media tanam yang berstektur lebih halus, menyerupai tanah liat, mempunyai kemampuan menahan dan mengikat air lebih usang dibandingkan dengan yang berstektur lebih berangasan menyerupai pasir.
Faktor iklim, dalam hal ini trend hujan dan kemarau, menjadi salah satu penentu ketersediaan air dalam media tanam.
Pada trend hujan, tanamana atau media tanam menerima air lebih banyak dibandingkan trend kemarau sehingga media tanam gampang jenuh akan air.
Sebaliknya, pada trend kemarau, tumbuhan akan mengalami proses evaporasi dan transpirasi (evapotranspirasi) sehingga media tanam gampang sekali menjadi kering. Oleh alasannya itu, dampak trend tersebut sanggup dijadikan sebagai patokan kebutuhan air yang harus diberikan dalam media tanam.
Di trend hujan, pemberiana air bisa dilakukan 2-3 haris ekali. Sementara pertolongan air dimusim kemarau dilakukan sehari sekali atau jikalau media sudah terlihat kering.
0 komentar:
Posting Komentar