Diantara jenis jamur yang sanggup dikonsumsi, jenis jamur tiram lah yang berdasarkan saya rajanya, kenapa?, alasannya ialah terbukti dengan banyaknya olahan masakan yang materi dasarnya terbuat dari jamur tiram yang banyak diminati. 

Bahkan dikota-kota besar sudah banyak pedagang yang menggunakan roda dipinggir jalan yang menjual jamur krispi dengan banyak sekali rasa.  Jamur tiram walaupun sering dijadikan sajian masakan tapi tidak sedikit juga jamur ini diolah menjadi masakan ringan.

Dengan tingginya minat masyarak Indonesia mengkonsumsi jamur tiram ini menyebabkan kebutuhan akan jamur tiram menjadi meningkat, terutama bagi para penyaji masakan yang dimana daftar menunya selalu menghadirkan olahan jamur tiram.

Dengan keadaan ibarat itu maka tidak heran banyak orang yang melirik cara budidaya jamur tiram ini, dengan tujuan untuk membudidayakannya (home industry). Hal ini sanggup menjadi ladang perjuangan gres bagi siapapun yang ingin menekuni budidaya jamur tiram ini. 

 Diantara jenis jamur yang sanggup dikonsumsi Cara Simple Budidaya Jamur Tiram Dengan hasil Maksimal

Namun bagi Anda yang akan memulai budidaya jamur tiram ini alangkah baiknya sebelum memulai budidaya mengetahui terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana caranya, supaya pada dikala melaksanakan budidaya jamur tiram ini sanggup meminimalisir kegagalan, walaupun, kata sebagaian orang yang sudah pernah melaksanakan budidaya jamur tiram, mereka berkata “sangat simple dan gampang membudidayakan jamur tiram itu...”.

Langkah awal untuk memulai budidaya jamur tiram

Mengenal Jenis – jenis Jamur tiram yang sanggup dibudidayakan:
  • Pleurotus floridae jamur tiram ini mempunyai warna putih bersih.
  • P. ostreatus jamur tiram ini mempunyai warna putih, dan putih kekuningan.
  • P. cystidious jamur tiram ini mempunyai warna putih, kemerahan.
  • P. citrinopileatus jamur tiram ini mempunyai warna kuning keemasan.
  • P. djamor jamur tiram ini mempunyai warna ungu kemerahan.
  • P. eryngii jamur tiram ini mempunyai warna kebiruan.
  • P. euosmus jamur tiram ini mempunyai warna kecoklatan.
  • P. flabellatus jamur tiram ini mempunyai warna merah jambu.
  • P. pulmonarius jamur tiram ini mempunyai warna putih keabu-abuan.
  • P. sajor-caju jamur tiram ini mempunyai warna kelabu.

Memilih bibit jamur tiram yang berkualitas

Walaupun ada yang beropini bahwa budidaya jamur tiram cukup gampang namun untuk pemilihan bibit ini tidak sanggup dianggap gampang begitu saja alasannya ialah dilarang asa-asalan harus yang mempunyai kualitas manis supaya hasil budidaya nanti akan maksimal. Tidak jarang diantara para petani jamur melaksanakan kesalahan atau tidak cermat dalam menentukan bibit yang hasilnya menyebabkan miselium tidak tumbuh, badan buah tidak optimal dan hasil panen pun tidak maksimal.

Untuk menghindari bibit yang tidak berkualitas ada dua cara yang sanggup kita lakukan, pertama, kita menciptakan sendiri dengan membibitkan bibit murni dan mendapat bibit F1, atau yang kedua, membeli bibit yang berkualiitas pada petani jamur atau beli di instansi penyedia bibit yang sanggup dipercaya.

Bagi anda yang ingin membeli bibit jamur tiram perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Pilih bibit yang telah teruji, cara mengetahuinya dari nilai BER (biological ratio) jamur. Untuk jamur tiram BER nya sekitar 75%.
  • Membeli dari instansi ternama yang mempunyai sertifikasi atau dilegalkan pemerintah.
  • Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di media tumbuhnya. Bila tidak merata, dikhawatirkan pada bab yang tidak ditumbuhi miselium gampang terkontaminasi.
  • Periksa tanggal pembuatannya atau kadaluarsanya.
  • Mencari informasi dari petani jamur yang sudah berhasil.

Media tanam untuk jamur tiram

Media tanam yang biasa dipakai untuk jamur tiram terdiri dari beberapa materi yang dikombinasikan menjadi satu, apa saja bahan-bahan itu? Lihat di bawah ini:
  • Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%
  • Bekatul sebanyak 10-15%
  • Kapur CaCo₃ sebanyak 3%
  • Dan Air kurang lebih 40-60%
Cara membuatnya:
Untuk menciptakan 100 kg media jamur tiram  dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk hingga merata, kemudian tambahkan air sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.

Fermentasi jamur tiram

Fermentasi media tanam penting dilakukan sebelum media dipakai untuk menanam jamur, yakni dengan cara  didiamkan selama 5-10 hari atau diubahsuaikan dengan kondisi bahan. Tujuannya ialah supaya terjadi proses pelapukan/pengomposan pada media. Selama proses fermentasi, suhu media akan meningkat hingga mencapai 70°C, dan selama itu pula dilakukan pembalikan media setiap harinya supaya proses pelapukan sanggup merata disemua bab media. Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga bertujuan untuk mematikan jamur liar yang sanggup mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Media yang siap dipakai ditandai dengan berubahnya warna media menjadi cokelat atau kehitaman.

Sterlisasi media tanam

Media tanam yang telah difermentasi sanggup dimasukkan ke dalam kantong plastic jenis polipropilen. Media tersebut kemudian dipadatkan hingga berbentuk ibarat botol (baglog). Selanjutnya, pada bab atas plastic (leher kantong plastic) dipasang ring, disumbat menggunakan kapas,  dan dipasang epilog baglog supaya air tidak masuk ke dalam kantong pada dikala pengukuran.

Setelah baglog siap, proses sterilisasi sanggup dilakukan, yakni dengan cara mengukusnya. Wadah pengukus paling sederhana yang sanggup dipakai adalah  drum. Satu drum sanggup memuat sekitar 60 baglog. Prinsip kerja sterlisasi ialah memanfaatkan panas uap air pada suhu 95-110°C dalam waktu 8-10 jam. Ketika suhu pengukusan telah mencapai 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya, waktu yang diharapkan untuk mencapai suhu 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya waktu yang diharapkan untuk mencapai 100°C ialah 3 jam, tergantung dari kestabilan api di tungku. Selanjutnya, wadah pengukus di buka dan didiamkan selama 5 jam supaya suhu media tanam dalam baglog kembali normal.

Inokulasi

Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke kawasan inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya ke suhu normal. Ruangan inokulasi harus dalam ke adaan steril dan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk meminimalisir tercemarnya baglog dari spora pathogen atau bakteri. Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke baglog.
  • Ambil botol bibit F3, kemudian semprotkan alcohol ke botol tersebut. Panaskan sebentar ekspresi botol diatas api spiritus hingga sebagian kapas terbakar, kemudian matikan api yang mengkremasi kapas.
  • Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk-aduk menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas api.
  • Masukkan binit dari botol ke baglog hingga leher baglog penuh, kemudian tutup kembali dengan kapas. Setiap balog diisi sekitar 10 g bibit.

Inkubasi

Inkubasi atau pemeraman bertujuan supaya bibit yang telah diinokulasi segera ditumbuhi miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium pada jamur tiram, delanya ruang inkubasi mempunyai suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000 lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi, biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog. Bila miselium telah memenuhi baglog, mengambarkan baglog siap dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan hingga proses pemanenan. Namun, jikalau dalam waktu 1 bulan dari masa inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses inokulasi yang dilakuakn tidak berhasil.

Budidaya di rumah produksi atau kumbung

Bila baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung telah dipenuhi misellium, lakukan pelubangan pada ujung baglog, yakni dengan menggunakan silet yang telah dsterilkan. Lubang tersebut nantinya akan menjadi kawasan pertumbuhan badan buah jamur tiram.

Bila bibit jamur tiram yang dibeli ialah bibit F4, anda tidak perlu lagi melaksanakan tahapan penyiapan media hingga masa inkubasi alasannya ialah bibit F4 dalam baglog sanggup eksklusif ditempatkan di rumah kumbung. Biasanya, badan buah jamur akan terbentuk sesudah 1-2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.

Parameter yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram

Parameter                     pembentukan Primordia                    pembentukan Tubuh buah
Temperature (°C)                    21-27                                                    21-28
Kelembapan (%)                     90-100                                                 90-95
Waktu tumbuh (hari)              3-5                                                       3-5
Cahaya (lux)                          500-1000                                             500-1000
Sirkulais udara (jam)             4-8               

Catatan di atas hanya rangkuman dari satu judul saja, untuk lebih lengkap dan terperinci silahkan baca buku "Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga" yang disusun oleh Yohana Ipuk Sunarmi & Cahyo Saparinto, di buku tersebut tidak hanya membahas budidaya jamur tiram saja, jamur-jamur konsumsi lainya pun di bahas lebih jelas.

Sumber Buku: Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga, Penerbit: Penebar Swadaya
Sumber Gambar: http://lifesofcaphehfamily.blogspot.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bab bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top