Rasa dari herbal ini tajam, dan bersuhu hangat. Kandungan kimia didalamnya yaitu: arekaina, arekolina, arecaidine, arecolidine, guracine, dan guvacoline.
Bekerja pada badan potongan perut, limpa dan usus besar. Berkhasiat untuk mengobati: antiparasit, penyumbatan usus, sembelit, perut keras, qi stagnasi, ascites, pembengkakan, penghalang usus, sembelit, perut keras, desinfektan dan mendetoksifikasi (parasit usus, malaria infestasi cacing).
Bagian yang digunakan, biji buah pinang yang telah dikeringkan. Dosis 6-15 gram, standar 6 gram. Dimasak selama 20 menit.
Efek farmakologis sebagai, pengaruh parasimpatomimetik, menjadikan kejang, psikoaktif, menstimulus ujung saraf parasimpatik dan mempromosikan sekresi air liur, sekresi kelenjar bronkus dan usus, meningkatkan peristaltik, menjadikan kontraksi otot di umbai cacing. Pinang telah dipakai semenjak usang sebagai distributor antiparasit. Larutan 1% sebagai mydriatic.
Penelitian terbaru telah mengatakan bahwa pinang mempunyai tindakan antimalaria, antibiotikin vitro, antivirus, antijamur dan antiparasit. Dosis tinggi yang dikombinasikan dnegan distributor neuroleptik sanggup menjadikan tanda-tanda ekstrapiramidal. Keracunan atau overdosis sanggup menjadikan produksi air liur meningkat, muntah, diuresis, pingsan. Sekitar 8-10 gram sanggup menjadikan keracunan mematikan sebab pernapasan tertahan.
Penggunaan sirih jangka panjang sanggup menjadikan karsinoma mulut. Obat embel-embel penting dalam pengobatan malaria. Kontra indikasi, qi defisiensi. Penggunaan selama kehamilan dilarang.
0 komentar:
Posting Komentar