Hama bahu-membahu makhluk hidup yang sedang mencari makan untuk kelangsungan hidupnya. Namun keberadaannya yang sering memakan daun sayuran menjadikan hama termasuk organisme yang diperangi oleh petani. Untuk tumbuhan hidroponik, bukan berarti tumbuhan bebas dari serangan hama, tetap saja ada hama yang mengancam pertumbuhan tanaman.

Sebagai petani tumbuhan hidroponik, tentunya wajib mengetahui hama apa saja yang sanggup mengganggu pertumbuhan tanaman. Petani wajib tahu banyak sekali macam hama, dan nantinya petani wajib tahu bagaimana cara menghilangkan hama. Berikut, hidrafarm merangkum 9 jenis hama tumbuhan hidroponik yang wajib anda ketahui.

1. Ulat

Hama ulat ini bahu-membahu sudah sangat terkenal di kalangan petani. Pasalnya popularitas ulat ini sendiri memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan menjadi musuh turun-temurun bagi para petani. Juga termasuk pada petani yang tanamannya seringkali diserang oleh hama ulat. Salah satu jenis ulat yang seringkali menyerang tumbuhan cabai ialah ulat grayak/spodoptera litura.
Ulat jenis ini bisa memakan daun sampai benar-benar habis dalam waktu yang singkat, sehingga sanggup menimbulkan kemampuan fotosintetis dari tumbuhan cabai menjadi terganggu. Pada serangan yang masuk dalam tahap massif menjadikan ulat grayak ini memakan habis seluruh potongan daun, bahkan hanya sekedar menyisakan tulang-tulang daunnya saja.

2. Semut
 Semut ialah hama utama di pertanian dan perkotaan, yang sanggup merusak tumbuhan dan menyerang wilayah pemukiman baik di luar maupun di dalam ruangan.

3. Lalat Buah
Lalat buah merupakan salah satu serangga hama yang menyerang tumbuhan buah-buahan di lapangan. Spesies lalat buah dari famili Tephritidae yang menjadi hama tumbuhan mencapai 4.500 spesies, dan terdapat 20 spesies dari genus Bactrocera merupakan hama penting pada buah-buahan dan sayuran di Asia (Vijaysegaran, 1998). Bactrocera spp. mempunyai inang yang cukup banyak seperti: jeruk, mangga, pepaya, nangka, alpokat, pisang, tomat, apel, nenas, pear, aprikot, terong, jambu dan melon.

Kehilangan hasil tanggapan serangan lalat buah di Indonesia cukup besar. Hal ini disebabkan lantaran stadia yang merusak ialah larva yang menyerang eksklusif pada buah tanaman. Pada tumbuhan cabai kehilangan hasil sanggup mencapai 80%. Luas serangan lalat buah diperkirakan 4.700 ha dengan kerugian Rp. 21,99 miliar pada tahun 2002. Dalam menanggulangi hama ini, petani telah melaksanakan pengendalian secara alami, diantaranya dengan pembungkusan buah, pengurungan tumbuhan dengan jaring plastik, pengasapan di sekitar pohon dan lainnya. Usaha ini memungkinkan untuk luasan lahan yang relatif sempit, tetapi tidak efisien untuk lahan yang luasnya puluhan hektar. Pengendalian lain yang telah dilakukan ialah pemandulan jantan, kimiawi dan menggunakan perangkap dengan menggunakan atraktan/penarik.

4. Thrips

Hama Thrips (trhips tabaci) merupakan hama yang paling berbahaya bagi tanaman, terutama tumbuhan cabe. Hama ini menyerang pada daun tumbuhan terutama pada daun muda atau potongan pucuk tanaman. Gejala awal yang gampang dideteksi ialah kalau ditemukan daun keriting dan menggulung ke atas. Akibat dari serangan hama thrips ialah daun keriting, kering kemudian mati. Pertumbuhan tumbuhan akan terganggu dan produktifitas menurun. Pada serangan jago bisa menjadikan gagal panen, lantaran tumbuhan tidak bisa berproduksi sama sekali. Serangan hama thrips juga menjadikan bunga-bunga kering dan rontok. Serangan pada tumbuhan muda menimbulkan kelayuan.

5. Tungau tumbuhan (Mite)
Hama tungau bersembunyi di balik daun. Hama tungau menyerang tumbuhan dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil sampai jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman. Serangan ditandai dengan munculnya bintik kuning di permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar kemudian bermetamorfosis kecokelatan dan kesudahannya menghitam. Daun menjadi keriting dan menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk menyerupai sendok terbalik. Bagian bawah daun berwarna menyerupai tembaga dan terdapat benang-benang putih halus.

6. Kutu Kebul (Bemisia Tabaci)
Kutu kebul ( bemisia tabaci ) atau dipanggil juga kutu putih, secara internasional dikenal dengan silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang dikala ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul diklasifikasikan ke dalam keluarga Aleyrodidae, sub-urutan besar serangga, Homoptera.
Kutu kebul tumbuh subur di seluruh dunia terutama di daerah iklim subtropis dan tropis, menyerupai Indonesia. Sedangkan populasi di daerah iklim sedang tidak terlalu besar. Lingkungan dengan suhu cuek bahkan sering menimbulkan janjkematian larva dan lalat dewasa.
Tanaman yang dipengaruhi oleh kutu kebul sangat beragam, meliputi tumbuhan sayuran seperti: tomat, labu, mentimun, terong, okra, buncis dan kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, kubis, melon, kapas, wortel, ubi jalar, dan sayuran lainnya. Bahkan banyak dari jenis tumbuhan buah menyerupai mangga, rambutan, anggur, jeruk, dll., tak luput dari serangannya.


7. Penggorok daun 
Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis) – Hama ini dikenal juga dengan sebutan leaf miner, merupakan spesies lalat dari genus Liriomyza dan keluarga Agromyzidae. Lalat ini menyerang daun tumbuhan dengan cara meletakkan telur di potongan epidermis daun. Setelah telur menetas dan bermetamorfosis larva, akan menggorok dan masuk ke dalam jaringan mesofil daun. Sehingga jaringan daun menjadi kosong, dan menampakkan bercak berwarna putih atau keperakan di atas permukaan daun.

8. Belalang
Belalang ialah salah satu serangga pemakan daun yang sangat mengganggu tumbuhan produktif petani. Hama satu ini menyerang dalam bentuk koloni atau kelompok. Tak jarang semua cara telah dilakukan untuk membasmi hama ini, namun hasilnya selalu nihil lantaran beberapa memang mati namun sebagian besar masih saja menyerang tanaman. Mungkin Anda sedang kebingungan dan panik mengatasi serangan belalang yang sanggup mengurangi kualitas tumbuhan dan hasil panen.

OOps....salah gambar ....

9. Jangkrik
Sampai kini belum ditemukan penyakit yg serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul lantaran jamur yg melekat di daun. Untuk menghindari abses oleh jamur, maka makanan & daun tempat berlindung yg terkotori jamur harus dibuang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top