Sukses atau tidaknya menanam sayuran sangat bergantung sekali dengan pengairan atau sistem irigasi dari tumbuhan sayuran. Petani terdahulu pernah mengatakan, "Jangan sekali-kali kau menanam tumbuhan kalau kau tidak sanggup memperlihatkan air yang anggun untuk tumbuhan itu". Pada kesempatan ini hidrafarm akan memperlihatkan tips bagaimana cara menciptakan sistem pengairan yang baik semoga tumbuhan sehat dan senang.

Irigasi tetes (Drip Irrigation) merupakan salah satu teknologi mutakhir dalam bidang irigasi yang telah berkembang hampir di seluruh dunia. Teknologi ini mula pertama diperkenalkan di Timur Tengah, dan kemudian menyebar hampir ke seluruh pelosok penjuru dunia. Pada hakekatnya teknologi ini sangat cocok diterapkan padakondisi lahan kering berpasir, air yang sangat terbatas, iklim yang kering dan komoditas yang diusahakan memiliki nilai ekonomi yang tinggi

Air merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tumbuhan terutama untuk memperoleh hasil produksi (yield) dan kualitas (quality) yang tinggi. Berbagai macam cara dilakukan petani untuk memperlihatkan air yang cukup bagi tanamannya mulai dari yang paling sederhana yaitu dengan cara kocoran, cara di genangi (di leb) hingga dengan cara-cara modern menyerupai springkle dan drip irrigation.

Petani tradisional melaksanakan pengairan dengan cara di genangi (floading) untuk sayuran. Keuntungan penggunaan cara ini ialah gampang dilakukan dan sangat murah bila kondisi air mencukupi. Kekurangannya ialah Jumlah air yang diberikan harus benar-benar dikendalikan alasannya ialah air yang hiperbola akan menciptakan tumbuhan menjadi layu lantaran tergenang (water lodging). Disamping itu air akan merangsang biji-biji gulma untuk tumbuh subur yang sanggup mengganggu pertumbuhan tumbuhan tembakau. Vollume air yang tinggi juga sanggup menciptakan tanah menjadi padat sehingga mengganggu pertumbuhan akar tanaman.

Sistim irigasi tetes (Drip irrigation) sudah banyak dipakai untuk tanaman-tanaman hortikultura bernilai tinggi menyerupai Cabe, paprika, tomat, melon dll. Irigasi tetes ini sanggup dipakai di lahan terbuka maupun di Green house. Beberapa laba penggunaan irigasi tetes pada tumbuhan ialah :



1.      Meningkatkan produktivitas syuran.
2.      Meningkatkan kualitas sayuran lantaran pertumbuhan tumbuhan sayur seragam
3.      Mengurangi tingkat kerusakan sayuran dikala pasca panen terutama daun bawah
4.      Hemat air
5.      Irigasi sanggup dilakukan dalam jumlah dan waktu yang tepat.
6.      Menekan pertumbuhan gulma lantaran air hanya diteteskan di sekitar batang tanaman
7.      Tanah tidak memadat lantaran volume air yang diberikan tidak dalam jumlah besar.


Peralatan yang diharapkan untuk Irigasi Tetes (Drip Irrigation)
  1. Pompa air dan pipa-pipa
  2. Saringan-saringan air
  3. Tabung pemupukan
  4. Pipa-pipa jalan masuk drip irigasi mencakup Pipa pembagi Utama, Pipa pembagi sekunder dan pipa-pipa lateral yang akan membagikan air per tanaman.

      Air merupakan salah satu factor penting dalam pertumbuhan tumbuhan terutama untuk memperoleh hasil produksi (yield) dan kualitas (quality) yang tinggi. Berbagai macam cara dilakukan petani untuk memperlihatkan air yang cukup bagi tanamannya mulai dari yang paling sederhana yaitu dengan cara kocoran, cara di genangi (di leb) hingga dengan cara-cara modern menyerupai springkle dan drip irrigation.

            Tembakau ialah salah satu jenis tumbuhan yang tidak terlalu banyak memerlukan air selama pertumbuhannya. Kebutuhan air untuk tumbuhan tembakau kira-kira hanya 20% dari kebutuhan air untuk tumbuhan padi. Walaupun kebutuhan airnya tidak terlalu banyak tetapi pada periode tertentu tumbuhan tembakau harus menerima pasokan (supply) air yang cukup terutama pada periode pertumbuhan cepat (Fast growing peiode) yaitu umur sesudah stress periode atau sekitar 25 – 65 HST.

            Petani tradisional melaksanakan pengairan dengan cara di genangi (floading) terutama untuk tembakau Virginia dan burley. Keuntungan penggunaan cara ini ialah gampang dilakukan dan sangat murah bila kondisi air mencukupi. Kekurangannya ialah Jumlah air yang diberikan harus benar-benar dikendalikan alasannya ialah air yang hiperbola akan menciptakan tumbuhan menjadi layu lantaran tergenang (water lodging). Disamping itu air akan merangsang biji-biji gulma untuk tumbuh subur yang sanggup mengganggu pertumbuhan tumbuhan tembakau. Vollume air yang tinggi juga sanggup menciptakan tanah menjadi padat sehingga mengganggu pertumbuhan akar tanaman.

            Berbeda dengan tembakau Virginia dan burley, Petani tembaku rajangan pada umumnya memakai system kocoran untuk memenuhi kebutuhan air tumbuhan tembakaunya lantaran ketersediaan air yang sangat terbatas. Air dengan volume tertentu biasanya sekitar 0.5 liter dikocorkan pada setiap pangkal batang tumbuhan tembakau. Biasanya petani menyiram tembakaunya setiap 3 – 7 hari sekali dimulai semenjak 5 hari sesudah tanam hingga tembakau berumur 30 hari sesudah tanam. Pada periode tertentu, petani pribadi mencampur pupuk dengan air penyiraman tersebut. Kekurangan system ini ialah diharapkan banyak tenaga kerja sehingga tidak efisien. Disamping itu biasanya volume air yang diberikan tidak sama Antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya sehingga tumbuhan tumbuh kurang seragam. Walaupun begitu, system kocoran ini sangat menghemat air dan gulma yang tumbuh tidak terlalu banyak. Pemberian air dengan system kocoran ini merupakan irigasi tetes sederhana (simple drip irrigation)


b.     Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

Sistim irigasi tetes (Drip irrigation) sudah banyak dipakai untuk tanaman-tanaman hortikultura bernilai tinggi menyerupai Cabe, paprika, tomat, melon dll. Irigasi tetes ini sanggup dipakai di lahan terbuka maupun di Green house. Irigasi tetes juga sanggup dipakai untuk tumbuhan tembakau. Beberapa laba penggunaan irigasi tetes pada tumbuhan ialah :

1.      Meningkatkan produktivitas tembakau, sanggup hingga 3 ton/ha

2.      Meningkatkan kualitas tembakau lantaran pertumbuhan tumbuhan tembakau seragam

3.      Mengurangi tingkat kerusakan tembakau dikala pasca panen terutama daun bawah

4.      Hemat air

5.      Irigasi sanggup dilakukan dalam jumlah dan waktu yang tepat.

6.      Menekan pertumbuhan gulma lantaran air hanya diteteskan di sekitar batang tanaman

7.      Tanah tidak memadat lantaran volume air yang diberikan tidak dalam jumlah besar

8.      Mmmm


c.      Peralatan yang diharapkan untuk Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

  • Pompa air dan pipa-pipa
  • Saringan-saringan air
  • Tabung pemupukan
  • Pipa-pipa jalan masuk drip irigasi mencakup Pipa pembagi Utama, Pipa pembagi sekunder dan pipa-pipa lateral yang akan membagikan air per tanaman
- See more at: #sthash.5La8RA9T.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top