Cara menanam cabe di ekspresi dominan hujan memang butuh perhatian khusus terutama dalam menentukan varietas cabai yang akan ditanam, lantaran tidak sedikit para petani  menanam cabai  di ekspresi dominan hujan yang pada alhasil tidak sesuai yang diinginkan (merugi). Varitas cabai (local maupun hibrida) yang bisa bertahan baik dumusim hujan sangat sedikit. Oleh Karena itu, pengenalan sifat suatu varietas, terutama kepekaan terhadap hama dan penyakit, akan memudahkan penentuan varietas yanga akan ditanam.

 di ekspresi dominan hujan memang butuh perhatian khusus terutama dalam menentukan varietas cabai yang ak Cara Menanam Cabe Di Musim Hujan Supaya Berhasil

Mengenal Sifat Varietas Local 

Varietas local (non-hibrida) yang bisa menyesuaikan diri dimusim hujan ialah cabai besar tit super LV, dan cabai keriting local.

Tit super LV

Tit super LV meruapak cabai besar dataran rendah yang cocok ditanam sepanjang musim, terutama dimusim hujan. Pertumbuhan vegetative tumbuhan kuat, batang utama mempunyai cabang lateral sedikit sehingga cabang utama tumbuh tegak dan tinggi. Tajuk tumbuhan kompak, daun berwarna hijau, kurang berlilin dan berukuran sedang. Buah berwarna merah renta pada ketika matang, panjang buah 12-14 cm denagn diameter 1,5 cm. Umur panen 90 hari sesudah semai dengan potensi hasil 20 ton per hektar.

Keriting local

Banyak varietas cabai keriting local Indonesia yang tahan terhadap hujan. Hal ini lantaran varietas ini telah diturunkan secara turun-menurun sehingga sangat sesuai untuk kawasan local penanaman. Varietas keriting local yang tahan terhadap hujan contohnya keriting local kudus, rembang, lampung, sumatera barat, garut, karo, dan sebagainya. Selain cabai local daerah, ada cabai keriting local yang telah diseleksi perusahaan benih contohnya laku (East West seed), cemeti (Chia-Thai seed), select keriting (selektani), tampar (sang Hyang Seri), andal, prima, dan sebagainya.

a. Laris 
Varietas ini sanggup ditanam pada ketinggian  0-700 m dpl. keseragaman tumbuhan tinggi, batang tegak, besar, dan besar lengan berkuasa dengan percabangan banyak. Panjang buah 16-18 cm dengan warna buah merah mengilap pada waktu masak. Rasanya sangat pedas dengan produksi buah mencapai 15-18 ton per hektar.

b. Cemeti
Varietas cemeti merupakan cabai keriting seleksi dari cabai keriting local yang banyak ditanam di Indonesia. Varietas ini mmepunyai ketahanan penyakit yang sangat baik dan sangat sesuai untuk ditanam dimusim hujan. Bentuk buah kecil, panjang, dan keriting. Warna buah merah cerah pada ketika masak dengan rasa buah yang sanga pedas. Panen perdana sanggup dilakukan pada 75-85 ton/ha.

Cara Memilih Lokasi Penanaman Cabe

Lokasi penanaman merupakan unsur penting dan strategis dalam menentukan kesuksesan perjuangan bertanam cabai dimusim hujan. Belum tentu lokasi penanaman yang dianggap baik sanggup diusahakan untuk bertanam cabai dimusim hujan.

Hindari lokasi bekas lahan Tanaman Solanaceae

Lokasi dipilihkan bekas pertanaman padi atau setidak-tidaknya bukan bekas lahan cabai atau bukan bekas tumbuhan family Solanaceae (tomat, kentang, tanaman kedelai, kacang hijau, buncis, jagung, kubis bunga, semangka, dan sebagainya sanggup dipakai untuk bertanam cabai dimusim hujan. Letak lahan yang akan diusahakan sebaiknya juga jauh dari tanaman cabe, terung, atau tomat lantaran hama dan penyakit yang terdapat pada tumbuhan cabai tersebut akan berpindah ke tumbuhan lain yang masih muda.

Usahakan lokasi mendapat penyinaran optimal

Pada ekspresi dominan hujan, sinar matahari yang terik jarang muncul.oleh Karena itu, penanaman cabai dimusim hujan sebaiknya dilakukan didaerah yang terbuka dan tidak terlindung tumbuhan besar menyerupai pohon kelapa, bambu, atau cengkeh. Dengan demikian, tumbuhan sanggup secara optimal menangkap cahaya matahari. Lokasi penanaman cabai dimusim hujan sebaiknya juga tidak terlalu erat dengan sungai besar atau berada didaerah cekungan lantaran beresiko kebanjiran pada ketika hujan lebat.

Pilih lokasi yang gampang dijangkau

Pada ekspresi dominan hujan, kecepatan  aliran sarana produksi pertanian ke lahan harus cepat supaya tetap utuh dan tidak rusak. Lokasi yang terlalu jauh masuk ke dalam akan menyulitkan pengangkutan sehingga ada komplemen ongkos angkut tenaga kerja. Lokasi penanaman yang paling baik di ekspresi dominan hujan haruslah erat dengan lahan jalan untuk menghemat transportasi pengangkutan saprotan.

Hindari tanah liat dan masam

Jenis tanah yang sangat liat/lengket (kurang porous) menyerupai tanah grumosol dan podzolik merah kuning sebaiknya dihindari lantaran pembuangan air menjadi sulit bla terguyur hujan terus menerus. Tanah latosol cokelat, andosol, dan jenis tanah lain yang gampang membuang kelebihan air merupakan tanah yang ideal untuk bertanam cabai dimusim hujan.

Derajat kemasaman tanah (pH) sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman cabe. Pada ekspresi dominan hujan, penanaman cabai pada tanah masam (pH<6) harus dihindari lantaran tanah masam sangat sesuai untuk perkembangan penyakit tumbuhan yang ditularkan lewat tanah menyerupai layu Fusarium, Phythophtora, dan lain-lain, derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya cabai berkisar antara pH 5,5-6,8, sedangkan pH optimal 6,0-6,5. 

Pada umumnya tanah di Indonesia ber –pH rendah (masam) yaitu berkisar 4,0-5,5. Untuk meningkatkan pH tanah sanggup ditambahkan kapur pertanian menyerupai kalsit atau dolomite (Calmag). Untuk mengetahui pH tanah sanggup dipakai alat pH meter yang tersedia di took-toko pertanian besar.

Usahakan ketinggian penanaman 200-600 m dpl

Lokasi penanaman cabai pada ekspresi dominan hujan sanggup berada pada semua ketinggian dari 0-1.200 m dpl. Namun, untuk hasil optimal sebaiknay lokasi penanaman dipilih pada ketinggian 200-600 m dpl. Pada ketinggian di atas 600 m dpl kabut sudah kering turun sehingga kelembaban tumbuhan terlalu tinggi. Akibatnya perkembangan penyakit sangat cepat.

Mempersiapakan Lahan Penanaman Untuk Musim Hujan

Penyiapan lahan untuk penanaman cabai dimusim hujan berbeda dengan pada ketika ekspresi dominan kemarau. Perbedaan itu terletak pada kedalaman dan lebar kanal pembuangan air.

Buatlah bedengan yang bisa mengantisipasi banjir

Pada ekspresi dominan hujan, air sangat melimpah sehingga kelebihan air harus dibuang tuntas. Agar terhindar dari hal-hal jelek selama ekspresi dominan hujan maka bedengan dibentuk dengan ukuran sebagai berikut.

  • Lebar bedengan 100-110 cm
  • Lebar selokan 60-70 cm, berarti lebih lebar daripada ukuran  dimusim kemarau. Hal ini untuk memperlancar sirkulasi udara dan mempermudah penyemprotan alasannya ialah kondisi tumbuhan lebih subur pada ekspresi dominan hujan sehingga kemungkinan tajuk tumbuhan akan saling bertumpukan.
  • Panjang bedengan diusahakan tidak lebih dari 12 m untuk mempermudah pemeliharaan tumbuhan dan pembuangan air yang berlebihan.
  • Tinggi bedengan minimal 50 cm. biar akar tumbuhan tidak tergenang eksklusif pada ketika hujan deras. Selain itu, air hujan juga sanggup dibuang tuntas sehingga risiko ajal terkurangi. Petani tradisional di Brebes sudah biasa menerapkan hal ini. Petani cabai bibit unggul yang juga menerapkan cara ini diantaranya petani Tasikmalaya, Sukabumi, Bogor, Yogyakarta, dan Magelang.

Lakukan pengapuran lahan bersamaan dengan pembajakan

Pengapuran bertujuan untuk menaikkan pH tanah yang semula asam menjadi mendekati netral.  Pengapuran  juga sanggup menambah unsur hara kalsium (Ca) maupun magnesium (Mg) yang sangat diperkaptan CaCO3 dan dolomite Ca Mg (CO3). Dosis yang biasa dipakai untuk pengapuran pada ketika pembajakan ialah 2-4 ton/ha atau sekitar 200-400 g per m².

Pengapuran  pada ekspresi dominan hujan sebaiknya dilakuakn bersamaan dengan pembajakan tanah. Dengan cara demikian dibutuhkan kapur akan segera bereaksi dan siap menteralkan kemasan tanah sebelum bibit cabai ditanam dilapangan.

Pupuklah bedengan dengan jenis dan takaran yang tepat

Pada ekspresi dominan hujan, total pupuk yang diberikan bersamaan dengan pemasangan mulsa plastic-hitam perak (PHP) sebanyak 85% dari penanaman di ekspresi dominan kemarau lantaran jumlah air yang melimpah dimusim hujan akan gampang malarutkan pupuk pada bedengan. Namun, perlu perhatikan bahwa pada  ekspresi dominan hujan ini komposisi pemupukan sebaiknya tidak terllau banyak mengandung unsure nitrogen lantaran unsure nitrogen akan diperoleh juga dari udara bebas.

Kelebihan unsur nitrogen menjadikan barang tumbuhan cabai banyak mengandung air (sekulen). Tanaman yang sekulen akan gampang terjangkit hama dan penyakit. Selengkapnya komposisi pemupukan cabai dimusim hujan.

Jensi dan takaran pupuk cabai di ekspresi dominan hujan
Jenis pupuk                        takaran per tumbuhan (gram)                            Dosis per ha (kilogram)
Pupuk sangkar                                 1.000                                                                     16.000
ZA                                                         20                                                                           320
Urea                                                      10                                                                           160
TSP (SP-36)                                         35                                                                           560
KCl                                                       20                                                                           320
Borate                                                   1                                                                              16
Furadan/Petrofur                                  2                                                                              32

Pupuk sangkar diberikan pada ketika bedengan selesai 70%. Pemberian dilakukan per bedengan dengan memeprkirakan satu tumbuhan mendapat takaran 1 kg. sesudah pupuk sangkar ditebarkan, lahan dicangkul kecil-kecil biar pupuk sangkar bersatu dengan tanah bedengan. Selang waktu antara penebaran pupuk sangkar dan pupuk kimia kira-kira 2 minggu.

Sebelum pupuk kimia ditebarkan, kondisi bedengan yang akan dipupuk harus lembap oleh air hujan atau telah tergenangi air pada malam sebelumnya. Pupuk ditebarkan secara merata di seluruh permukaan bedengan. Bedengan kemudian dicangkul biar pupuk berbaur dengan tanah. Setelah itu, bedengan dirapikan dengan menghaluskan/meratakan permukaannya memakai potongan bilah bamboo besar atau sisi-sisi tepi cangkul.

Bedengan yang telah dipupuk dan dirapikan disebut sebagai bedengan jadi. Bedengan air ini disiram secukupnya kemudian segera ditutup dengan mulsa PHP.

Pasanglah mulsa dengan santunan pasak penjepit

Pemasangan mulsa PHP idealnya menunggu ketika cuaca panas atau antara pukul 09.00-14.00 alasannya ialah dalam kondisi panas, mulsa plastic-hitam perak akan gampang mengembang bila ditarik kencang. Namun, sinar matahari yang terik sulit diperoleh pada ekspresi dominan hujan. Untuk mengatasi hal ini, mulsa PHP dikaitkan terlebih dahulu dengan  perak penjepit mulsa yang terbuat dari bilah bambu pada ujung-ujung bedengan. 

Dengan demikian, bedengan telah tertutup mulsa PHP sehingga pupuk yang telah disebar pada permukaan bedengan tidak hanyut oleh hujan. Esok paginya, pada ketika panas, mulsa pada sisi-sisi bedengan dirapkan (dikaitkan) pada tanah.

Sehari menjelang penanaman, dibentuk lubang penanaman pada mulsa PHP. Pelubang plastic mulsa berupa pelat besi yang diisi arang bakar denagn diameter bulat 10 cm. jarak tanam pada system zig-zag ialah 60 cm x 65 cm, sedangkan pada system berhadap-hadapan 60 cm x 60 cm. untuk mendapat hasil optimal, jarak tanam dibentuk secara berseling (zig-zag).

Usahakan populasi tumbuhan tidak terlalu padat

Populasi tumbuhan cabai dimusim hujan sebaiknya tidak terlalu padat biar tidak merangsang pertumbuhan dan perkembangan hama serta penyakit tertentu. Kepadatan tumbuhan sebaiknya tidka lebih dari 17.000 tumbuhan per hektar dan idealnya 16.000 tumbuhan per hektar untuk lahan datar dan 14.000 tumbuhan untuk lahan terasering. Jarak tanam yang dipakai untuk ekspresi dominan hujan yaitu 60 cm x 65 cm dengan system tanam zig-zag atau 65cm x 70 cm dengan system tanam berhadap-hadapan antar tanaman.

Apabila lahan penanaman berbentuk terasering (bukan hamparan) maka penananamn sebaiknya dimulai dari hamparan paling bawah. Dengan demikian, bila tumbuhan paling renta terjangkit penyakit tidak akan menular ke tumbuhan yang lebih muda lewat air pengairan.

Gunakan bibit yang seragam untuk penanaman satu petak

Di dataran rendah hingga menengah (0-700 m dpl) bibit cabai bibit unggul siap ditanam pada umur 20 hari sesudah semai, sedangkan cabai local 25 hari sesudah semai. Untuk praktisnya, apabial tidak memperhitungkan umur, bibit dianggap siap tanam bila telah berdaun 3-4 helai.

Pada ekspresi dominan hujan, penanaman cabai sanggup dapat dilakukan kapan saja, asalkan kondisi udara tidak terlalu panas. Sebelum ditanam, plastic polibag dilepaskan. Caranya, ujung permukaan tanah media semai agak dipadatkan kemudian plastic dibuka secara perlahan (kalau perlu dirobek). Bibit dalam satu patak penanaman harus seragam sehingga pertumbuhan  dan produktifitasnya relative seragam. Apabila dipaksakan menanam bibit yang kurang seragam dalam satu bedengan maka bibit yang ukurannya kecil akan kalah dalam absorpsi air makanan dari tumbuhan disekitarnya.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di serpihan bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Sumber Buku : Kiat Sukses BERTANAM CABAI DI MUSIM HUJAN, Penerbit : Penebar Swadaya
Sumber Gambar : http://www.dreamstime.com/royalty-free-stock-images-red-chilli-pepper-plant-image23161749

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top