Tanaman sengon sanggup tumbuh dengan baik pada tanah regosol, alluvial, dan latosol. Tanah – tanah tersebut bertekstrur lempung berpasir atau lempung berdebu dan kemasan tanah sekitar pH 6-7. Tidak semua tanah cocok ditanami sengon buto.

 Tanaman sengon sanggup tumbuh dengan baik pada tanah regosol Syarat Tumbuh Sengon


Tanah yang baik, yaitu tanah yang bersolum tebal. Selain itu, kalau sengon ditanam pada tanah yang terlalu lembap akan menjadikan garam. Mangan (Mn) tidak sanggup terserap makanan, sehingga bentuk daun sengon akan kerdil. Jika pH tanah terlalu masam, tumbuhan sengon tumbuh kerdil. Ini disebabkan oleh garam Aluminium (Al) yang larut di dalamnya untuk meningkatkan pH tanah, sanggup dilakukan pengapuran, sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum tanam.

Iklim
Sengon buto sanggup tumbuh pada tanah yang tidak subur dan beriklim kering. Berdasarkan penelitian forum Penelitian Hutan Bogor, 1974, pohon sengon buto sanggup tumbuh dengan baik sekalipun pada tanah yang kurang subur dan beriklim kering, pada ketinggian 30-1.185 m di atas permukaan air laut. Keadaan iklim sanggup dirinci sebagai berikut : cahaya matahari, suhu, kelembaban dan curah hujan. Semua factor itu tidak sanggup bangun sendiri, tetapi saling berkaitan.

Sengon buto termasuk jenis tumbuhan tropis, sehingga untuk pertumbuhannya memerlukan suhu sekitar 18-27° C. Pada dasarnya tumbuhan sengon buto ini sanggup tumbuh di mana-mana mulai dataran rendah hingga dengan dataran tinggi.

Benih Berkualitas
Supay hasil budidaya tanaman sengon sanggup berhasil dengan maksimal menentukan benih yang baik dan bermutu ialah sesuatu yang wajib, cara pemilihan bibit antara lain sebagai berikut:

1. Benih berasal dari buah yang sudah matang dan cukup umur, yang memiliki cirri antara lain: kulit biji keras, warna mengkilat kecokelat-cokelatan atau hitam kecoklatan atau hitam kecokelatan. Jika benih berasal dari buah yang muda, maka ketika dikecambahkan pertumbuhannya terhambat, bahkan mungkin sama sekali tidak tumbuh. Warna benih harus seragam.

2. Bau benih yang masih gres kecut dan bijinya masih terdapat sedikit getah yang menempel. Banyak penjual benih yang curang, yaitu benih yang kadaluarsa yang baunya ‘apek’ dan warnanya sudah kusam dicuci dan dikeringkan lagi, sehingga tampak segar. 

Tapi hal ini sanggup dibedakkan dengan cara mencium baunya. Benih sengon buto ini disimpan terlalu usang dalam daerah terbuka daya kecambahnya akan menurun. Hasil penelitian menyebutkan biji yang disimpan selama 54 hari di daerah terbuka menjadikan daya kecambahnya persentasenya turun sekitar 13%.

3. Bentuk dan ukuran benih sengon buto harus  seragam. Bentuk biji sengon buto yang sebesar biji asam jawa yang bentuknya agak oval, maka semuanya seragam semacam itu.

4. Benih sengon buto tidak cacat, pecah atau terkena serangan hama dan penyakit.

5. Benih sengon tidak tercampur dengan benih hampa dan harus higienis dari kotoran-kotoran menyerupai biji gulma, kerikil, pasir, dll. Untuk memisahkan benih yang hampa bisa dipakai dengan cara direndan di air. Benih yang terapung, itulah benih yang hampa.

Langkah-langkah yang harus ditangani setelah buah sengon buto terkumpul, yaitu melalui beberapa proses:

1. Ekstrasi
Ekstrasi ialah tindakan mengeluarkan biji dari dalam buah dan memisahkan belahan satu dengan lainnya. Cara  ekstrasi  berbeda-beda tergantung dari jenis dan macam buahnya. Untuk buah sengon buto dengan jalan mengiris atau memotong kulit dan daging buah kemudian bijinya dikeluarkan.

2. Pengeringan
Pengeringan dimaksudkan biar diperoleh kadar air biji yang rendah sehingga benih sanggup disimpan dalam waktu yang lama. Karena tidak semua benih telah kering pada ketika ekstrasi, maka dibutuhkan penegrinagn ulang. Lamanya pengeringan  ulang sangat bervariasi, umumnya benih yang relative kecil lebih cepat kering bila disbanding dengan yang ukuran besar.

Agar sanggup disimpan usang kadar air biji yang dikehendaki tiap-tiap jenis benih berlainan, yang baik berkisar antara 7,2 %. Untuk pengukuran kadar air sanggup dipakai alat ukur moisture tester.

3. Sortasi
Setelah benih kering maak perlu dipisah-pisahkan belahan yang tidak dikehendaki menyerupai kulit buah, sisa daun, dan lain-lain. Ciri kondisi benih yang telah disortasi yaitu kebersihan, kemurnian, dan keaslian benihnya terjamin.

Pesemaian benih, media semai yang digunakan: pasir, setelah menciptakan daerah pesemaian, pasir ditaburkan ± 10 cm. kemudian benih sengon yang sudah menggelembung ditaburkan diatasnya dan ditutup pasir lagi. Lalu disiram air dengan memakai gembor. 

Antara 3 s/d 5 hari benih setelah berkecambah dan siap dipindahkan ke pesemaian kantong plastic. Kantong plastic yang dipakai berukuran 10 x 20 cm, dan pada sisi kiri-kanan   dibentuk lubang atau sanggup juga denagn cara digunting. Kemudian media tumbuhan   yang dipakai berupa adonan tanah subur: pasir, pupuk kandang. 

Adapun perbandingan adonan tersebut (1:1:1). Pencampuran ini juga bisa dengan melihat kondisi tanah, bila kondisi tanahnya gembur, pasirnya sanggup dikurangi. Tetapi bila kondisi tanahnya liat, penambahan pasirnya bisa ditambah. Setelah media tercampur rata, dimasukkan ke dalam plastic hingga penuh. 

Kemudian kantong plastic diletakkan di bawah para-para yang diberi atap dari jerami atau daun kelapa, biar tidak pribadi tersengat sinar matahari, ternyata kecambah sengon buto ini bisa bertahan terkena sinar matahari langsung, asalkan panasnya tidak terlalu menyengat.

Untuk mengetahui teknik dan cara menanam sengon silahkan lihat di sini cara menanam sengon 

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di belahan bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top