Perkembangan teknologi pertanian memperlihatkan imbas aktual terhadap kemajuan sistem tanam yang ada. Dahulu kala, beberapa orang mengeluhkan dengan dimilikinya lahan sempit sehingga kegiatan berkebun yang menjadi hobi mereka tidak pernah bisa disalurkan. Hal inilah yang mendasari munculnya banyak sekali teknik berkebun yang bisa diterapkan oleh mereka yang mempunyai lahan sempit. Oleh alasannya ialah itu, tidak mengherankan kalau ketika ini banyak dijumpai rumah-rumah ataupun apartemen yang mempunyai kebun mini di lahan sempit mereka.

Dari sekian banyak teknik berkebun yang berkembang ketika ini, teknik berkebun sistem hidroponik menjadi salah satu andalan para pecinta berkebun yang mempunyai lahan sempit. Teknik berkebun yang tidak memakai pasir sebagai media tanam ini telah menggeser teknik berkebun tradisional yang pada umumnya dilakukan pada lahan yang luas. Sebagai gantinya, media tanam hidroponik bisa dibentuk dari beberapa materi berikut ini.

Rockwool
Salah satu media tanam hidroponik yang biasa dipakai untuk menunjang pertumbuhan tumbuhan ialah rockwool yang intinya terbuat dari serabut halus dan ringan. Media yang juga dinamakan mineral wool ini terbentuk dari adanya pemanasan batuan basalt yang bersuhu tinggi sehingga menimbulkan batuan tersebut meleleh. Saat batuan tersebut meleleh, maka akan meninggalkan serat yang membentuk rockwool ini.

Arang Sekam
Dari banyaknya media tanam hidroponik yang dipakai ketika ini, arang sekam merupakan jenis media yang paling banyak dipakai oleh para penggila kegiatan berkebun. media tanam yang juga bisa dipakai sebagai media tanam dalam pot ini dihasilkan dari limbah penggilingan padi yang telah terbakar sehingga berwarna hitam. Penggunaan arang sekam pada teknik hidroponik dikarenakan materi ini bebas dari bakteri, steril, tahan usang sehingga bisa dipakai berulang-ulang.

Hydroton
Media tanam hidroponik yang lainnya ialah hydroton yang terbuat dari dasar lempung yang dipanaskan sampai membentuk bulatan-bulatan kecil yang mempunyai ukuran 1 – 2.5 cm. Tidak hanya itu saja, hydroton juga bisa menyerap air sehingga akan menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan. PH hydroton yang cukup stabil ini juga mensugesti tumbuhan untuk tumbuh dengan subur dan pastinya, media tanam ini bisa dipakai berkali-kali layaknya arang sekam.

Serbuk Sabut Kelapa
Serbuk sabut kelapa atau yang dikenal dengan cocopeat ini merupakan media tanam hidroponik yang mempunyai kemampuan untuk menyerap air dalam jumlah banyak. Dengan pH yang cukup stabil yaitu antara 5,0 – 6,8, cocopeat ini akan menjadi media tanam yang cantik ketika dicampurkan dengan sekam bakar. Perbandingan antara kedua materi tersebut ialah 50 : 50. Dengan daya serap yang bagus, maka pertumbuhan tanamanpun akan jauh lebih baik.
Pada dasarnya, media tanam hidroponik tidak hanya sebatas itu saja. Beberapa orang juga memakai spons, perlite ataupun vermiculite untuk menanam tumbuhan dengan sistem hidroponik. Pemanfaatan beberapa media tanam hidroponik semacam itu akan memperlihatkan hasil yang cantik ketika didukung dengan perawatan tumbuhan yang benar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top