Pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan tomat ini ada beberapa cara diantraranya menyerupai di bawah ini:
Hama-hama yang penting yang sering menyerang dan merugikan tumbuhan tomat maupun chery adalah:
1. Ulat buah tomat (Helicoverpa armigera Hubn).
• Cri-ciri dan biologi:
- Ngengat atau kupu-kupu hama ini berwarna sawo kekuning-kuningan dengan bintik-bintik serta garis berwarna hitam.
- Telur diletakkan secara tunggal di serpihan pucuk tumbuhan atau di sekitar bunga. Ukuran telur kecil-kecil dan berwarna kuning.
- Larva memiliki warna bervariasi, yakni pada waktu kecil umumnya merah renta hingga hitam, sehabis agak besarmenjadi hijau, kuning kecoklat-coklatan hingga merah tua. Tubuh larva berbentuk silinder.
- Pupa dibuat di atas permukaan tanah.
- Daur (siklus) hidup berlangsung selama 52-58 hari.
• tumbuhan inang lainnya, alasannya yakni hama ini bersifat pemangsa segala jenis tumbuhan (polifag).
• Gejala serangan:
• Gejala serangan:
- Larva (ulat ) melubangi buat ypmata ataupun chery, sehingga menjadi anyir dna jatuh ke tanah.
- Kadang-kadang larva menyerang pucuk tumbuhan dan melubangai percabangan.
• Pengendalian:
- Non kimiawi, antara lain secara kultur teknis yaitu dengan menjaga kebersihan kebun (sanitasi) dari sisa-sisa tumbuhan atau rerumputan yang biasanya dijadikan sarang hama.
- Kimiawi, dengan penyemprotan insektisida menyerupai Orthene 75 SP (1 gr/liter air), Hostathion 40 EC 1-2 cc/lt air) atau Dipel WP (2-3 gr/lt air.)
2. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn)
• Ciri-ciri dan biologi hama:
• Ciri-ciri dan biologi hama:
- Ngengat atau kupu-kupu berwarna coklat renta dengan beberapa titik putih bergaris-garis.
- Telur berukuran kecil, bentuknya bundar bergaris tengah 0,5 mm,diletakkan secara tunggal atau berkelompok pada tumbuhan muda dan rumput liar (gulma)
- Larva (ulat) berwarna coklat hingga hitam, ukuran panjang mencapai 4-5 cm, aktif pada senja dan malam hari; pada siang hari bersembunyi di bawah permukaan tanah.
- Daur (siklus) hidup berlangsung selama 46-71 hari.
• Tanaman inang: banyak sekali jenis sayuran muda sperti kentang, kubis, cabe dan lain-lain;karena sifatnya sebagai pemangsa segala jenis tumbuhan (polibag).
• Gejala serangan:
• Gejala serangan:
- Terpotongnya tumbuhan muda pada serpihan pangkal batang, sehingga tumbuhan menjadi roboh.
- Kerusakan yang lebih parah sanggup menimbulkan kerugian yang berarti;yaitu matinya tumbuhan muda.
• Pengendalian:
- Non kimiawi, yakni secara mekanis (mengumpulkan dan membunuh ulat), dan secara kultur teknis yakni dengan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tumbuhan atau rerumputan liar (gulma).
- Kimia, dengan umpan beracun Dipterex 95 SL 125-250 gr + dedak 10 kg + gula merah 0,5 -1,0 kg + 10 lt air dicampur merata cukup untuk lahan seluas 0,25-0,50 hektar, dipasang pada senja dan malam hari disekeliling tanaman, dan juga disemprot insektisida efektif serta Hostathion 40 EC (1-2 cc/lt) atau Dursban 20 EC (1-2 cc/lt).
3. Kutu kebul (Bemisia tabaci Genn)
• Ciri-ciri dan biologi hama:
• Ciri-ciri dan biologi hama:
- Serangga remaja berwarna putih dengan sayap jernih, ditutup lapisan lilin yang bertepung.ukuran badan serangga berkisar antara 1-1,5 mm.
- Telur berwarna kuning terang, diletakkan pada permukaan daun serpihan bawah.
- Daur(siklus) hidup dari telur hingga serangga remaja berlangsung selama 25 hari.
- Serangga remaja biasanya hidup berkelompok dalam jumlah yang banyak, dan bila tersentuh akan beterbangan menyerupai kabut, sehingga disebutlah “kebul putih”.
• Tanaman inangnya: tomat, kentang, terung, tembakau, mentimun dan lain-lain.
• Gejala serangan:
• Gejala serangan:
- Terhambatnya pertumbuhan pucuk atau daun, alasannya yakni kutu kebun mengisap cairan sel daun dan ekskresinya menghasilkan “embun madu” yang menjadi medium tumbuhnya “embun jelaga”.
- Kutu ini berfungsi sebagai vector penyakit virus.
• Pengendalian:
- Non kimiawi, dengan melaksanakan pergiliran (rotasi) tumbuhan yang bukan inang kutu kebul.
- Kimiawi, disemprot insektisida efektif menyerupai Mesurol 50 WP 2 cc/lt atau Bayrusil 25 EC 2 cc/lt.
Pengendalian penyakit pada tumbuhan tomat
Penyakit penting pada tumbuhan tomatdan chery adalah:
1. Busuk daun
• Penyebabnya yakni cendawan Phytophthora infestans Montde Barry.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
- Berkembang dengan baik pada isu terkini hujan
- Kondisi lingkungan lembab (rH di atas 90%) dan suhu udara sekitar 20°C.
- Tanaman inang terpenting selain tomat yakni kentang.
• Gejala serangan:
- Gejala awal berupa bercak kebasah-kebasahan pada serpihan tepi atau tengah daun, kemudian bercak melebar sehingga terbentuk tempat nekrotik yang berwarna coklat.
- Bercak dikelilingi oleh massa spongaria yang berwarna putih dengan lalat belakang hijau kelabu.
- Pada serangan lebih lanjut, penyakit ini sanggup menyebar ke serpihan batang, tangkai dan buah tomat ataupun cherry.
- Penyakit ini menyerang jago di dataran tinggi, mengakibatkan serpihan yang diserang menjadi kering atau busuk.
• Pengendalian:
- Non kimiawi, antara lain dengan mengatur waktu tanam dimusim kemarau dan pergiliran (rotasi) tumbuhan dengan jenis yang bukan inang penyakit anyir daun.
- Kimiawi, disemprot fungisida yang efektif menyerupai Difolatan 4 F atau Dithane M-45 0,2%.
2. Layu bakteri
• Penyebabnya yakni basil pseudomonas solanacearum E.F Smith.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
• Penyebabnya yakni basil pseudomonas solanacearum E.F Smith.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
- Keadaan temperature yang tinggi antara 35°-37°C, dan kelembaban yang tinggi pula beliau atas 80%.
- Penyabaran penyakit sanggup melalui biji, serangga, nematode, materi tumbuhan yang sakit, residu tanaman, air (irigasi), insan dan alat-alat pertanian.
- Bakteri sanggup hidup usang dalam tanah, terutama di tanah yang suhunya agak tinggi pada waktu banyak hujan.
- Tanaman inang: tomat, kentang, cabai, terung, dan family Solanaceae lainnya.
• Gejala serangan:
- Gejala awal ditandai dengan layunya daun muda atau menguningnya daun-daun tua.
- Kelayuan semua daun-daun muda (pucuk) terjadi sekonyong-konyong, sehingga mengakibatkan simpulan hidup tumbuhan dalam beberapa hari kemudian.
- Gejala khas sanggup diamati pada potongan batang yang sakit, tampak berkas pembuluhnya berwarna coklat. Bila potongan batang tersebut dimasukkan ke dalam gelas bening berisi air bersih(jernih) sehabis dinantikan beberapa menit akan keluar massa lendir (slime) berwarna coklat susu.
- Pada tingkat serangan berat sanggup menimbulkan kehilangan hasil panen tomat ataupun cherry antara 10%-42%, bahkan sanggup melonjak hingga 93,1%.
• Pengendalian:
- Non kimiawi, dengan menanam varietas yang tahan menyerupai Intan, Ratna, AV-15, New King Kong dan AV-22;menggunakan benih atau materi tumbuhan yang sehat dan administrasi lahan (rotasi tanaman). Disamping itu, sanggup dilakukan pencabutan tumbuhan yang sakit semoga tidak menular, dan menghindari keadaan tanah tidak becek (menggenang).
- Kimiawi, dengan cara menyiramkan 10 ml larutan dari 35 gram umbi bawang putih hasil blender/75 ml air steril atau membenamkan 6 gram umbi bawang putih ke sekitar tempat akar tumbuhan tomat ataupun cherry. Dapat pula disemprot bakterisida Agrymicin 15/1,5 WP,pada konsentrasi formulasi 200 ppm.
3. Layu Fusarium
• Penyebabnya yakni cendawan Fusarium oxysporum f.sp.lycopersici (Sacc).
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
• Penyebabnya yakni cendawan Fusarium oxysporum f.sp.lycopersici (Sacc).
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
- Suhu tanah tinggi, antara 21°C-33°C dan suhu optimum 28°C; serta kelembaban tanah tinggi.
- Menyerang jago pada tanah-tanah yang mengandung banyak Nitrogen,tetapi miskin unsure Kalium.
- Tanaman inang: tomat dan kentang, serta tumbuhan dari Famili Solanaceae lainnya.
• Gejala serangan:
- Gejala awal ditandai pucatnya tulang-tulang daun, terutama daun-daun sebelah atas.
- Lambat laun tangkai daun meruduk, dan balasannya tumbuhan menjadi layu secara keluruhan.
- Pertumbuhan tumbuhan menjadi merana dan kerdil, bahkan bila menyerang tumbuhan yang masih muda sanggup mengakibatkan simpulan hidup secara mendadak.
- Bila pangkal batang atau bagain tumbuhan yang sakit dipotong, tampak tanda-tanda khas adanya cincin coklat dari berkas pembuluh, dan jikalau direndam dalam gelas berisi air jernih hanya tampak warna bening hingga keruh saja.
• Pengendalian:
- Non ki iawi,antara lain dengan menerapkan teladan pergiliran (rotasi) tumbuhan yang bukan sefamili, memakai benih ataun bibit yang sehat, mencabut tumbuhan yang sakit semoga tidka menular, dan memakai MPHP untuk meningkatkan suhu tanah.
- Kimiawi, dengan cara mencelupkan akar bibit tomat ataupun cherry ke dalam larutan fungisida Benomyl 1.000 ppm sebelum tanam.
4. Bercak coklat pada daun
• Penyebabnya yakni cendawan Alternaria solani ELL & martin.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
• Penyebabnya yakni cendawan Alternaria solani ELL & martin.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
- Keadaan suhu tinggi antara 28°C-30°C dan lembab, sehingga sering terjadi serangan berat pada bulan Mei-Agustus.
- Tanaman inang diantaranya kentang, terung, dan cabai.
• Gejala serangan:
- Gejala awal beruap bercak kecil pada daun-daun bawah, kemudian bercak berkembang mencapai diameter 15 mm.
- Ciri khas serangan Alternaria yakni bercak berwarna coklat dengan lingkaran-lingkaran konsentris (sepusat).Massa konidia cendawan berwarna kelabu hingga hitam, terlihat diatas lingkaran-lingkaran konsentris tersebut.
- Pada tingkat serangan cukup berat sanggup mengakibatkan kehilangan hasil antara 20%-40%.
• Pengendalian:
- Non kimiawi,melakukan pergiliran (rotasi) tanaman, perlakuan benih direndam dalam air hangat 55°-60°C selama 15-30 menit, dan menjaga kebersihan (sanitasi) kebun.
- Kimiawi, disemprot dengan fungisida yang efektif, menyerupai Brestan 60 72 WP, Dithane M-45, Daconil 75 WP, Difolatan 4 F, atau Zincofol 60 WP 2 gram materi aktif/liter air.
5. Rebah kecambah dan bususk akar
• Penyebabnya yakni cendawan Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
• Penyebabnya yakni cendawan Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit:
- Keadaan tanah lembab, terutama dimusim hujan.
- Tanaman inang: tomat, cabai, terung, kubis dan tembakau.
• Gejala serangan:
- Batang diatas tanah berair dan memar
- Tanaman terkulai dan balasannya mati
- Bilsa serangan tidak parah dan tumbuhan sembuh kembali, maka batang di sekitar luka akan mengeras menyerupai kawat.
- Pertumbuhan tumbuhan terhambat, dan umumnya menyerang bibit di pesemaian.
• Pengendalian:
- Non kimiawi, denagn merendam benih dalam air panas 55°-50°C selama 15-30 menit, dan sterilisasi media semai dikukus dalam drum pada temperature 132°C selama 30-60 menit, atau dengan perlakuan Basamid G-40-60gr/m².
- Kimiawi, melaksanakan sterilisasi media ataupun tanah dengan Basamid- G-40-60 gram/m².
6. Virus
• Jenis virus yang ditemukan di Indonesia antara lain Tobacco Mosaic Virus (TMV), Potato Virus Y (PVY), Cucumber Mosaic Virus (CMV), potato Virus X (PVX), Tobacco Ring Spot Virus (TRSV), dan Tomato Yellow Net Virus (TYNV).
• Jenis virus yang ditemukan di Indonesia antara lain Tobacco Mosaic Virus (TMV), Potato Virus Y (PVY), Cucumber Mosaic Virus (CMV), potato Virus X (PVX), Tobacco Ring Spot Virus (TRSV), dan Tomato Yellow Net Virus (TYNV).
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit virus terutama tumbuhan inang menyerupai kentang, tembakau, dan mentimun, disamping itu peranan vector kutu daun (Aphid sp.). menyerupai Aphis gossypii dan Myzus persicae.
• Gejala serangan: pada umumnya pucuk menguning (mosaic), urat daun pucat, dan pertumbuhan tumbuhan menjadi terhambat. Kehilangan hasil akhir TMV di Indonesia berkisar antara 0,2%-49%, di Jepang antara 20%-50%, dan di India mencapai 92,5% oleh serangan Tomato Leaf Curl virus (TLCV).
• Pengendalian:
- Menggunakan benih atau bibit yang sehat dan bebas virus.
- Mencabut tumbuhan yang diduga terjangkit virus.
- Memberantas vector-vektor virus dengan semprotan insektisida.
7. Bintil akar
• Penyebabnya yakni nematode Meloidogyne spp.
• Penyebabnya yakni nematode Meloidogyne spp.
• Factor-faktor yang mempengaruhi penyakit yakni pupuk sangkar yang mengandung nematode, dan adanya tumbuhan inang sepanjang tahun, contohnya kentang serta family Solanaceae lainnya.
• Gejala serangan yang sanggup diamati yakni pada akar tumbuhan terdapat puru atau infeksi (bintil) yang bentuknya bundar hingga memanjang. Pada serangan berat, pertumbuhan tumbuhan menjadi terhambat, dan daun layu bila cuaca kering.
Sumber: Tomat & Cherry, Penerbit: KANISIUS
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di serpihan bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.
0 komentar:
Posting Komentar