Supaya tumbuhan kita tetap tumbuh dengan maksimal, maka media tanam harus betul-betul diperhatikan. Karena faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tumbuhan yaitu media tanam yang berkualitas dan baik.

Maka dibawah ini ada macam-macam media tanam yang biasa dipergunakan para hobiis tanaman hias :

 Supaya tumbuhan kita tetap tumbuh dengan maksimal Macam-macam Media Tanam Organik dan Anorganik

Media Tanam Arang
Arang bisa berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini  sangat cocok digunakan untuk tumbuhan anggrek di tempat dengan kelembapan tinggi. 

Hal itu dikarenakan arang kurang bisa mengikat air dalam jumlah banyak. Keunikan dari media jenis arang yaitu sifatnya yang buffer (penyangga). 

Dengan demikian, jikalau terjadi kekeliruan dalam sumbangan unsur hara yang terkandung di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan.

Selain itu, materi media ini juga tidak gampang lapuk sehingga sulit ditumbuhi jamur atau cendawan miskin akan unsurhara. Oleh karenanya, ke dalam media tanam ini perlu dsuplai unsure hara beruapa aplikasi pemupukan.

Sebelum digunakan  sebagai media tanam, idealnya arang dipecah menajdi potongan-potongan kecil terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam penempatan didalam pot. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada wadah yang digunakan untuk menanam serta jenis tumbuhan yang akan ditanam. 

Untuk mengisi wadah yang mempunyai diameter 15 cm atau lebih, umumnya digunakan pecahan arang yang berukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dengan ketebalan 2-3 cm. untuk wadah (pot) yang lebih kecil, ukuran pecahan arang juga harus ebih kecil.


Media Tanam Batang pakis
Berdasarkan warnanya, batang pakis dibedakkan menjadi 2, yaitu batang pakis hitam dna batang pakis cokelat. 

Dari kedua jensi tersebut, batang pkis hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam. Batang pakis hitam berasal dari tumbuhan pakis yang sudah renta sehingga lebih kering. Selain itu, batang pakis ini pun gampang dibuat menajdi potongan kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis.

Selain dalam bentuk cacahan, batang pakis juga banyak dijual sebagai media tanam siap pakai dalam bentuk lempengan persegi empat. 

Umumnya, bentuk lempengan pakis digunakan sebagai media tanam anggrek. Kelemahan dari lempengan batang pakis ini yaitu sering dihuni oleh semuta atau binatang-binatang kecil lainnya.

Karakteristik  yang menajdi unggulan media batang pakis dikarenakan sifat-sifat yang gampang mengikat air, mempunyai aerasi dan drainase yang baik, serta berstektur lunak sehingga gampang ditembus oleh akar tanaman.


Media Tanam Kompos
Kompos merupakan meid tanam organic yang baha dasarnya berasal dari proses fermentasi tumbuhan atau limbah organic, mirip jerami,. 

Sekam, daun, rumput, dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam yaitu sifatnya yang bisa mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Selian itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsure nitrogen (N) yang sangat diharapkan oleh tanaman.

Kandungan materi organic yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut, dikenal 2 peranan kompos yakni soil conditioner dan soil ameliorator. 

Soil conditioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutaam tanah kering. Sedangkan soil ameliator berfungsi dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah.
Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari materi pembentuknya (hitam kecoklatan), tidak berbau, mempunyai kadar air yang rendah, dan memilik suhu ruang.


Media Tanam Mos
Moss yang dijadikan sebagai media tanam berasal dari akar paku-pakuan atau kadaka yang banyak dijumpai di hutan-hutan. Moss sering digunakan sebagai media tanam untuk masa penyemaian hingga dengan masa pembungaan. Media ini mempunyai banyak rongga sehingga memungkinkan akar tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan leluasa.

Menurut sifatnya, media moss bisa mengikat air dengan baik serta mempunyai system drainase dan aerasi yang lancar. Untuk hasil tumbuhan yang optimal, sebaiknya moss dikombinasikan dengan media tanam organik lainnya, mirip kulit kayu, tanah gambut,a atu daun-daunan kering.


Media Tanam Pupuk kandang
Pupuk organic yang berasal dari kotoran binatang disebut sebagai pupuk kandang. Kandungan unsur haranya yang lengkap mirip natrium (N), fospor (P), dan kalium (K) membuat pupuk sangkar cocok untuk dijadikan sebagai media tanam. 

Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk sangkar mempunyai kandungan mikroorganisme yang diyakini bisa merombak materi organic yang sulit dicerna tumbuhan menjadi komponen yang lebih gampang untuk diserap oleh tanaman.

Komposisi kandungan unsure hara pupuk sangkar sangat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain jensi hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, materi hamparan yang dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan sebagai media tanam.

Pupuk sangkar yang digunakan sebagai media tanam harus yang sudah matang dan steril. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk sangkar yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya basil atau cendawan yang sanggup merusak tanaman.

Media Tanam Sabut kelapa (coco peat)
Sabut kelapa atau coco peat merupakan materi organic alternative yang sanggup digunakan sebagai media tanam. Sabut kelapa untuk media tanam sebaiknya berasal dari buah kelapa renta alasannya mempunyai serat yang kuat.

Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam sebaiknya dilakukan didaerah yang bercurah hujan rendah. Air hujan yang hiperbola sanggup mengakibatkan media tanam ini gampang lapuk. Selain itu, tumbuhan pun menjadi cepat membusuk sehingga bisa menjadi sumber penyakit. 

Untuk mengatasi pembusukan, sabut kelapa perlu direndam terlebih dahlulu di dalam larutan fungisida. Jika dibandingkan dengan media lain, sumbangan fungisida pada media sabut kelapa harus lebih sering dilakukan alasannya sifatnya yang lapuk sehingga gampang ditumbuhi jamur.

Kelebihan sabut kelapa sebagai media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yang bisa mengikat dna menyimpan air dengan kuat, sesuai untuk tempat panas, dan mengandung unsure-unsur hara esensial, mirip kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P).


Media Tanam Sekam padi
Sekam padi yaitu kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudag digiling. Sekam padi yang biasa digunakan bisa beruap sekam bakar atau sekam mentah (tidka dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah mempunyai tingkat porositas yang sama. 

Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga system aerasi dan drainase di media tanam menajdi lebih baik.

Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidka perlu disterilisasi lagi alasannya mikroba pathogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga mempunyai kandungan karbon © yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur. Namun, sekam bakar cenderung gampang lapuk.

Sementara kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu gampang mengikat air, tidak gampang lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang diharapkan tanaman, dan tidak gampang menggumpal atau memadat sehingga akar tumbuhan sanggup tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsure hara.


Media Tanam Humus
Humus yaitu segala macam hasil pelapukan materi organic oleh jasad mikro dan merupakan sumber energy jasad mikro tersebut. Bahan-bahan organic tersebut bisa berupa jaringan orisinil badan tumbuhan atau binatang mati yang belum lapuk. Biasanya, humus berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah (top soil).

Humus sangat membantu dalam proses penggemburan tanah dan mempunyai kemampuan daya tukar ion yang tinggi sehingga bisa menyimpan unsure hara.oleh karenanya, sanggup menunjang kesuburan tanah. 

Namun, media tanam ini gampang ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan erasi yang ekstrim. Humus juga mempunyai tingkat porousitas yang rendah sehingga akar tumbuhan tidka bisa menyerap air. Denagn demikian, sebaiknya penggunaan humus sebagai media tanam perlu ditambahkan media lain yang mempunyai porousitas tinggi, contohnya tanah dan pasir.


Media Tanam Anorganik


Media Tanam Gel
Gel atau hidrogel adalh Kristal-kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam bagi tumbuhan hidroponik. Penggunaan media jenis ini sangat simpel dan efisien alasannya tidak perlu repot-repot untuk mengganti dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. 

Selain itu, media tanam ini juga mempunyai keanekaragaman warna sehingga pemilihannya sanggup disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Oleh karenanya, hal tersebut akan membuat keindahan dan keasrian tumbuhan hias yang diletakkan di ruang tamu atau ruang kerja.

Hampirs emua jenis tumbuhan hias indoor bisa ditaanm dalam media ini, contohnya philodendron dan anthurium. Namun, gel tidak cocok untuk tumbuhan hias berakar keras, mirip adenium atau tumbuhan hais bonsai. 

Hal itu bukan dikarenakan ketidakmampuan gel dalam mamasok kebutuhan air, tetapi lebih dikarenakan pertumbuhan akar tumbuhan yang mengeras sehingga bis amembuat vas pecah. 

Sebagin besar nursery lebih menentukan gel sebagai pengganti tanah untuk pengangkutan tumbuhan dalam jarak jauh. Tujuannya supaya kelembapan tumbuhan tetap terjaga.

Keunggulan lain dari gel yaitu tetap bagus meskipun bersanding dengan media lain. Di Jepang, gel diguanakn sebagai komponen terrarium bersama dengan pasir. Gel yang berwarna-warni sanggup member kesan hidup pada taman miniature tersebut.


Media Tanam Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternative untuk menggantiakn fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jikalau digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. 

Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tumbuhan yang dianggap sudah  remaja untuk dipindahkan ke media lain. 

Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan  media tanam pasir yaitu fasilitas dalam penggunaan dan sanggup meningkatkan system aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam.

Oleh alasannya mempunyai pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi gampang berair dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga gampang terkikis oleh air atau angin. 

Dengan demikian, emdia pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yang mengakibatkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara tunggal. 

Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombnasikan dengan adonan materi anorganik lain, mirip kerikil, batu-batuan, atau materi organic yang disesuaikan dengan jenis tanaman.

Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari tempat yang bersalinitas tinggi merupaakn jenis pasir yang harsu dihindari untuk digunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu.kadar garam yang tinggi pada media tanam sanggup mengakibatkan tumbuhan menjadi merana. 

Selain itu, organ-organ tanaman, mirip akar dan daun, juga memperlihatkan tanda-tanda terbakar yang selanjutnay menimbulkan simpulan hidup jaringan (nekrosis).


Media Tanam Kerikil
Pada dasarnya, penggunaan kerikil sebagai media tanam memang tidak jauh berbeda denagn pasir. Hanya saja, kerikil mempunyai pori-pori makro lebih banyak daripada pasir. Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budidaya tumbuhan secara hidroponik. 

Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsure hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuahn akar. Namun, kerikil mempunyai kemampuan mengikat air yang relative rendah sehingga gampang berair dan cepat kering jikalau penyiraman tidak dilakukan secara rutin.

Seiring kemajuan teknologi, ketika ini banyak dijumpai kerikil sintetis. Sifat kerikil sintetis cenderung ibarat watu apung, yakni mempunyai rongga-rongga udara sehingga mempunyai bobot yang ringan. 

Kelebihan kerikil sintetis dibandingkan dengan kerikil biasa yaitu kemampuannya yang cukup baik dalam menyerap air.selain itu, system drainase yang dihasilkan juga baik sehingga tetap sanggup mempertahankan kelembapan dan sirkulasiudara dalam media tanam.


Media Tanam Pecahan batubata
Pecahan watu bata juga sanggup djadikan alternative sebagai media tanam. Seperti hal nya materi anorganik lainnya, media jenis ini juga berfungsi untuk melekatkan akar. 

Sebaliknya , ukuran watu bata yang akan digunakan  sebagai media  tanam dibuat kecil, seperti  kerikil , dengan ukuran sekitar 2-3 cm. Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap watu bata terhadap air maupun unsure hara akan semakin baik. 

Selain tu, ukuran yang semakin kecil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelmebapan disekitar akar tumbuhan berlangsung lebih baik.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media tanam ini yaitu kondisinya yang miskin hara. Selain itu, kebersihan dan kesterilan pecahan watu bata yang belum tentu terjamin. Oleh alasannya itu, penggunaan media ini perlu ditambahkan dengan pupuk sangkar yang komposisi haranya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Walaupun miskin unsure hara, media pecahan watu bata tidka gampang melapuk. Dengan demikian, pecahan watu bata cocok digunakan sebagai media tanam di dasar pot alasannya mempunyai kemampan drainase dna aerasi yang baik. Tanaman yang sering memakai pecahan watu bata sebagai media dasar pot yaitu anggrek.


Media Tanam Spons (floralfoam)
Para hobiis yang berkecimpung dalam budidaya tumbuhan hias sudah sering memanfaatkan spons sebagai media tanam anorganik. 

Dilihat dari sifatnya, spons sangat ringan sehinga gampang dipindah-pindahkan dan ditempatkan di mana saja. Walaupun ringan, media jenis ini tidak membutuhkan pemberat alasannya sesudah direndam atau disiram air akan menjadi berat denagn sendirinya sehingga sanggup menegakkan tanaman. 

Kelebihan lain dari media tanam spons yaitu tingginya daya serap terhadap air dan unsure hara esensial yang biasanya diberikan dalam bentuk larutan.

Namun, penggunaannya tidak tahan usang alasannya bahannya gampang hancur. Oleh karean itu, jikalau spons sudah tidak terlihat layak pakai 9mudah hancur ketika dipegang), sebaiknya segera diganti dengan yang baru. 

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya tersebut, spons sering digunakan sebagai media tanam untuk tumbuhan hias bunga potong (cutting flower) yang penggunaannya cenderung hanya sementara waktu saja.


Media Tanam Tanah liat
Tanah liat merupakan jenis tanah yang berstektur paling halus dan lengket atau berlumpur. Karakteristik  dari tanah liat yaitu mempunyai pori-pori berukuran kecil (pori-pori mikro) yang lebih banyak dari pada pori-pori yang berukuran besar (pori-pori makro) sehingga mempunyai kemampuan mengikat air yang cukup kuat. 

Pori-pori mikro yaitu pori-pori halus yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori-pori makro yaitu pori-pori garang yang berisi udara atau air gravitasi yang gampang hilang. Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran  sangat sempit sehingga mengakibatkan sirkulais atau  udara menjadi lamban.

Pada dasarnya, tanah liat bersifat miskin unsure hara sehingga perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsure hara. Penggunaan tanah liat yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lain mirip pasir dan humus sangat cocok dijadikan sebagai media penyemaian, cangkok, dan bonsai.


Media Tanam Vermikulit
Vermikulit yaitu media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan-kepingan mika serta mengandung potassium dan kalsium. 

Berdasarkan sifatnya, vermikulit meruapakn media tanam yang mempunyai kemampuan kepasitas tukar kation yang tinggi, terutama dalam keadaan padat dan pada ketika basah. Vermikulit sanggup menurunkan berat jensi dan meningkatkan daya penyerapan air sehingga bisa dengan gampang diserap oleh akar tanaman.

Berbeda denagn vermikulit ,perlit meruapakn produk mineral  berbobot ringan serta mempunyai kapasitas tukar kation dan  daya serap air yang rendah. Sebagai adonan media tanam, fugsi perlit sama denagn vermikulit, yakni menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air.

Penggunaan vermikulit dan perlit sebagai media tanam sebaiknya dikombinasikan dengan materi organic untuk mengoptimalakn tumbuhan dalam menyerap unsure-unsur hara.


Media Tanam Gabus (Styrofoam)
Styrofoam merupakan materi anorganik yang terbuat dari kopolimer styrene yang sanggup dijadikan sebagai alternative media tanam. 

Mulanya, Styrofoam hanya diguanakan sebagai media aklimatisasi (penyesuaian diri) bagi tumbuhan sebelum ditanam di lahan. Proses aklimatisasi tersebut hanya bersifat sementara. Styrofoam yang digunakan  berbentuk kubus dengan ukuran  (1 x 1x 1x )cm.

Sekarang, beberapa nursery memakai Styrofoam sebagai adonan media tanam untuk meningkatkan porousitas media tanam. Untuk keperluan ini, Styrofoam yang digunakan dalam bentuk yang sudah dihancurkan sehingga menjadi  bola-bola kecil, berukuran sebesar biji kedelai. Penambahan Styrofoam ke dalam media tanam membuatnya menjadi riangan. Namun, media tanam sering dijadikan sarang oleh semut.

 
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di belahan bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top