menjadi salah satu teknik bertanam yang banyak digemari para petani. Dalam menerapkan teknik hidroponik ini, ada banyak sekali sistem atau metode yang sanggup anda pilih. Adapun sistem dalam bertanam hidroponik tersebut diantaranya yaitu sistem wick atau sumbu, NFT (nutrient film tecknique), DBS (dutch bucket system), dan fertigasi. Dari sekian sistem tersebut, sistem hidroponik fertigasi terbilang lebih efektif menghasilkan panen yang melimpah. Cara tanam hidroponik fertigasi ini cukup gampang dilakukan.


Memahami instalasi hidroponik fertigasi yaitu hal yang perlu anda lakukan sebagai pemula yang ingin melaksanakan budidaya tanaman. Cara tanam hidroponik fertigasi ini membutuhkan peralatan dan materi yang gampang untuk ditemukan. Tanaman hidroponik tersebut juga tidak membutuhkan perawatan yang khusus. Tak hanya itu saja, tumbuhan yang ditanam secara hidroponik juga akan terbebas dari serangan hama ataupun penyakit tumbuhan yang berasal dari tanah.

Cara Tanam Fertigasi


Seperti yang telah dijelaskan di atas, menanam hidroponik fertigasi gampang untuk dilakukan, bahkan untuk pemula sekalipun. Untuk anda yang ingin mempraktekkan budidaya tumbuhan hidroponik dengan sistem fertigasi sederhana, eksklusif saja anda simak ulasan mengenai cara tanam hidroponik fertigasi berikut ini.

Persiapan


Hal pertama yang perlu anda lakukan ialah dengan memilih bibit tumbuhan yang akan anda tanam secara hidroponik fertigasi tersebut. Selanjutnya, anda semai bibit dengan tray semai. Anda sanggup memakai media semai berupa cocopeat ataupun adonan cocopeat dengan arang sekam. Anda tanam benih di media semai sebanyak 1-2 benih per lubang.

Saat telah memasuki usia 25-30 hari, benih tumbuhan tersebut sudah sanggup dipindah tanam. Langkah selanjutnya yang perlu anda lakukan ialah dengan menyiapkan lahan. Caranya yaitu dengan membersihkan lahan dari gulma. Setelah itu, anda lanjutkan dengan memasang mulsa dan juga menyiapkan media tanam tanaman. Jangan lupa untuk juga melaksanakan instalasi peralatan fertigasi hidroponik.

Instalasi Fertigasi


Siapkan alat fertigasi hidroponik ibarat kolam nutrisi, pipa, selang, neple, timer, pompa, dan stick fertigasi. Selanjutnya, anda tancapkan stick fertigasi di tiap polybag. Polybag yang dipakai mempunyai diameter 25-30cm. Ambil bibit dari tray semai beserta medianya. Buat lubang di media tanam, kemudian tanam bibit. Lakukan penanaman di waktu sore hari. Selanjutnya, anda berikan nutrisi dengan ppm rendah.

Pemberian Nutrisi


Gunakan nutrisi ab mix untuk diberikan pada tanaman hidroponik tersebut. Adapun takaran dukungan nutrisi tersebut yaitu 750 ppm untuk awal tanam. 1000 ppm untuk 2 ahad setelah tanam. 1500 ppm untuk 3 ahad setelah tanam. 2000 ppm untuk 4 ahad setelah tanam dan masa generatif hingga panen sebanyak 2500 ppm. Berikan nutrisi mulai pagi hingga sore hari, set timer. Hentikan fatwa nutrisi (matikan pompa) di malam hari. Berikan air tanpa nutrisi setiap seminggu sekali selama 1 hari.

Pemeliharaan


Hal yang perlu anda lakukan dalam tahap pemeliharaan tumbuhan hidroponik diantaranya yaitu pemangkasan tunas, pemasangan ajir, serta dukungan nutrisi. Pasang ajir pada tanah, jangan dipolybag. Hal ini dikarenakan, ajir ditakutkan akan merusak akar tumbuhan hidroponik yang ditanam. Selain memakai ajir, anda juga sanggup memanfaatkan jaring ataupun tali.

Panen


Anda sudah sanggup panen tumbuhan hidroponik anda saat sudah renta ataupun menunjukkan gejala tertentu. Sebagai contohnya, jikalau yang anda tanam yaitu cabe merah, anda sanggup tanam setelah cabe tersebut berubah warna menjadi merah. Cabai merah umumnya sanggup dipanen pada usia 89-90 hari setelah tanam, namun tergantung pada varietasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top