yaitu teknik bercocok tanam dengan media air sehingga Anda tidak membutuhkan lahan yang luas untuk menerapkan teknik ini. Ada dua cara menanam hidroponik dengan botol, yaitu model botol bangun dan model botol horizontal. Bahan dan alat yang diharapkan berupa botol bekas, gelas plastik bekas, cutter, arang sekam, bibit tanaman, nutrisi tanaman, dan paku.
Model hidroponik dengan botol bekas yang pertama yaitu model botol berdiri. Pertama-tama, iris botol menjadi dua bab atas dan bawah. Kemudian buat beberapa lubang kecil pada bab tutup dan atas botol serta pada sekeliling bagian botol bab bawah sebagai daerah sirkulasi air dan udara. Lalu masukkan bagian botol bab atas dalam posisi terbalik ke dalam bagian botol bab bawah. Botol bawah yaitu sebagai daerah larutan nutrisi, sedangkan botol atas berfungsi sebagai daerah arang sekam dan bibit tanaman.
Model yang kedua yaitu model botol horizontal. Pada model ini, botol bekas yang ukurannya lebih besar daripada gelas plastik akan dipakai sebagai daerah larutan nutrisi tanaman. Pertama-tama, sesudah botol berada di posisi rebah mendatar, buatlah dua lubang besar seukuran gelas plastik. Kedua lubang tersebut akan ditempati oleh gelas plastik berisi tumbuhan sehingga Anda harus memastikan bahwa lubang mempunyai ukuran yang pas.
Lalu buat beberapa lubang lagi yang lebih kecil sebagai daerah sirkulasi udara pada bab atas botol rebah. Selanjutnya, pada gelas plastik bekas berukuran kecil buatlah lubang memutar di bab bawah dan samping yang berfungsi sebagai daerah keluarnya akar tanaman. Kemudian masukkan gelas tersebut ke tiap-tiap lubang besar yang sudah dibentuk di bab atas botol rebah. Gelas plastik akan dipakai sebagai daerah arang sekam dan benih tanaman. Penerapan teknik hidroponik sederhana dengan botol bekas juga memudahkan Anda dalam mengelola pencahayaan, nutrisi tanaman, serta pengendalian hama.
0 komentar:
Posting Komentar