Tanaman Buah Naga menjadi salah satu buah yang cukup digemari belakangan ini. Buah yang mempunyai kulit bersisik ini biasa dijadikan jus maupun adonan dalam minuman. Tanaman yang termasuk jenis kaktus ini konon juga Buah Naga bisa mengatasi banyak sekali penyakit. Meski telah banyak tempat di Indonesia yang membudidayakan buah naga, akan tetapi buah ini bukanlah buah orisinil Indonesia. Buah Naga yang identik dengan buah asia ini justru berasal dari Meksiko dan Amerika selatan.
Pohon Buah naga mempunyai tampilan batan yang unik dan menarik. Bentuknya yang bundar menerucut serta mempunyai bentuk batang segitiga serta terdapat duri-duri pendek. Tanaman ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 2000 yang lalu. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan yang adaptif, pembudidayaan buah naga sekarang mulai banyak di temukan di Indonesia mulai dari tempat pantai yang berpasir, sampai pada dataran tinggi di tempat pegunungan.
Budidaya Buah Naga
Cara tumbuh tumbuhan buah naga ini tidak dipengaruhi pada kualitas tanah tempat tumbuhnya. Seperti yang disebutkan, bahkan tumbuhan buah naga bisa hidup dengan baik pada lahan berpasir menyerupai pada tempat pantai. Budidaya buah naga juga tidak memerlukan perawatan khusus selama proses pertumbuhannya. Ini dikarenakan sifat dari pohon buah naga yang tidak suka air. Untuk itu, sistem drainase pada lahan tumbuh tumbuhan buah naga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh petani. Disamping itu tingkat keasaman tanah juga harus diperhatikan, Tanah harus ber-aerasi dengan baik dengan derajat keasaman (pH) 6,5 – 7.
Pemilihan Bibit Buah Naga Yang Baik
Wilayah Gending di Sleman, Yogyakarta, merupakan salah satu wilayah yang membuatkan budidaya buah naga dengan sistem organik. Usaha budidaya buah naga tidaklah terlalu rumit. Langkah awal yang perlu dilakukan tentunya ialah proses pembuatan bibit buah naga. Secara umum pembibitan buah naga dilakukan dengan sistem stek batang dengan panjang antara 25-30 cm. Untuk medapatkan bibit yang berkualitas, pemilihan batang tumbuhan yang akan dijadikan bibit haruslah dari batang yang sehat dan produksi tinggi. Pilih batang yang dengan ukuran panjang sekitar 80-120 cm, mempunyai diameter besar dan sehat, dalam arti tidak terdapat jamur ataupun basil yang menimbulkan batang busuk. Selain itu usahakan menentukan indukan yang telah berproduksi sekitar 3-4 kali.
Pembuatan Bibit Buah Naga
Setelah mendapat calon bibit sesuai dengan kriteria tersebut, selanjutnya Anda bisa memotong batang tersebut dari pohon induk. Potongan tersebut dibiarkan untuk mengurangi kadar getah yang terkandung didalamnya. Setelah getah pada batang mengering, potonglah menjadi beberapa belahan dengan panjang antara 25-30 cm. Pangkal bawah hasil potongan di buat meruncing dan di oles dengan perangsang akar serta fungisida untuk menjaga supaya bakal bibit buah naga tidak rusak. Untuk mendapat perangsang akar anda bisa mendapatkanya di toko-toko pertanian, tapi anda bisa memakai alternatif lain yaitu bawang merah sebagai perangsang akar alami. Bibit buah naga yang telah di oles dengan perangsang akar selanjutnya dimasukan kedalam polybag yang telah diisi dengan media tanam. Media tanam ini dibentuk dari adonan Kompos, tanah dan sekam padi dengan perbandingan 4:2:1.
Perawatan Bibit Buah Naga
Tingkat kedalaman penanaman bibit ialah 5 cm. Bibit yang telah ditanam selanjutnya diberi sungkup untuk mengurangi proses penguapan yang terjadi. Perawatan yan perlu dilakukan dikala bibit masih dalam polybag ialah penyiraman secukupnya dengan memperhatikan kondisi media tanam supaya jangan terlalu berair. Bibit yang telah berumur 2 bulan sudah sanggup di pindahkan pada lahan tanam. Namun sebelum dilakukan pemindahan bibit dari polybag ke lahan tanam, perlu dipersiapkan tiang pancang setinggi 1 meter. Tiang pancang ini berkhasiat sebagai media rambat batang buah naga, alasannya buah naga tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Umumnya tiang pancang yang dipakai dalam bubidaya buah naga terbuat dari semer cor, hal ini dimaksudkan supaya bisa bertahan lama. Karena umur tumbuhan ini cukup panjang sampai mencapai umur 10 tahun. Setiap tiang pancang diberi 2-3 lubang dengan jarak 30cm, kemudian pindahkan bibit kedalam lubang pada lahan dan diberi pupuk kandang.
Dimasa awal pertumbuhan, penyiraman sebaiknya dilakukan hanya 1-2 hari sekali. Penyiraman yang berlebih justru hanya akan mengakibatkan bibit mengalami pembusukan. Pemupupakn tumbuhan hanya diberi pupuk sangkar dengan interval jarak 3 bulan sekali. Selain itu, ada hal penting yang dihentikan diabaikan pada masa ini ialah penyiangan gulma. Tumbuhan penggangu dan gulma di sekitar tumbuhan sedapat mungkin dibersihkan supaya nutrisi yang diharapkan bibit bisa terserap maksimal.
Buah naga yang telah mulai berbunga secara alamai akan mengalami proses penyerbukan. Akan tetapi, untuk mendapat hasil buah dengan produksi yang maksimal proses penyerbukan bunga buah naga perlu campurtangan manusia. Proses penyerbukan tersebut dilakukna pada dikala tengah malam antara jam 11-1 malam. Karena pada dikala itu bunga sedang dalam kondisi mekar semprna.
0 komentar:
Posting Komentar