Menanam cabai memang memerlukan keahlian khusus. Cabe termasuk flora yang gampang layu atau rusak, dan juga rentan terhadap penyakit. Nah! Pada kesempatan ini, hidrafram akan membagikan pengalaman berkebun hidroponik kepada anda semua pecinta hidroponik, khususnya menanam cabe.


Mumpung sebentar lagi animo kemarau, yuk kita menanam cabai hidroponik. Keunggulan cabai hidroponik ini yaitu flora cabai yang tidak bergantung iklim dan cuaca. Musim kemarau tidak akan menyurutkan petani hidroponik untuk menanam cabe. Untuk menanam cabai dengan sistem hidroponik, yang gampang yaitu dengan sistem Ebb and Flow. Teknik ini sudah teruji bisa menumbuhkan flora cabai dengan baik. Sistem ini bisa memperlihatkan akar flora cabai untuk berkembang dan tumbuh dengan baik.

Bagaimana sih sistem Ebb and Flow hidroponik itu? Ya! Ebb and Flow atau biasa kita sebut sebagai sistem pasang surut, yaitu sistem hidroponik yang menciptakan media tanam akan lembap alasannya adanya air nutrisi yang masuk. Silahkan lihat gambar berikut!
Air nutrisi dipompa dari tandon naik masuk melalui pipa penghubung, sehingga memenuhi semua wadah media tanam. Sampai pada level yang kita inginkan, air akan keluar pipa dan kembali masuk tandon.

Media tanam yang biasa dipakai untuk menanam cabai Ebb and Flow ini yaitu cocopeat + sekam bakar, hidroton, hidroton + cocopeat, atau arang kayu.

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih cabai selama ± 1 jam hingga benih terendam.
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih cabai ke dalam lubang.
5. Satu lubang bisa berisi 1 biji cabe.
6. Basahi rockwool dengan air hingga lembab! !! Jangan terlalu lembap !!
7. Letakkan di daerah yang terkena cahaya matahari tidak pribadi disamping rumah atau di bawah pohon.
8. !! PENTING !! Pastikan rockwool selalu lembab, dengan menyemprotkan air ketika pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Cabe siap dipindahkan ke rak hidroponik sesudah tinggi flora ± 4 cm, atau mempunyai 3 helai daun.
11. Cabe mempunyai masa semai  antara 7 hingga 10 hari.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan cabai kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan  dalam netpot kemudian dimasukkan ke dalam lubang Ebb and Flow.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.
4. !! PENTING !! Pastikan akar menyentuh larutan nutrisi.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) hingga pH = 6.0 - 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan aktivitas sbb:


Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1260 ppm
Umur 29 HST - panen 1540 ppm
 
   Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang membisu (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.
CARA MEMBUAT LANJARAN CABE:
1. Siapkan tali senar pancing untuk lanjaran.
2. Cabe diberi lanjaran ketika umur 15 hst.
3. Ikatkan tali senar pancing dari erat flora cabai kemudian ikatkan ke cuilan atas sehingga tali senar menjadi tegang.
4. Sandarkan flora cabai ke senar yang tegang.
CARA MEMANEN:
1. Anda sanggup memanen cabai sesudah umur 75-85 hst.
2. Panen cabai dilakukan dengan cara memetik buah dan tangkainya.
3. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari alasannya bobot buah dalam keadaan optimal.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 2-5 hari sekali tergantung luas penanaman.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Top