Cara Sederhana Budidaya Jamur Tiram
Ibu Ani Yudoyono memegang Jamur Tiram |
Budidaya Buah Naga yang ketika ini sedang tren. Totor kali ini akan membahas Cara Sederhana Budidaya Jamur Tiram hingga menghasilkan Jamur Tiram Secara Maksimal.
Dalam Budidaya Jamur Tiram hal yang perlu kita siapkan dan pelajari antara lain ialah Memiliki Tepat / Lahan budidaya semaam rak dan lain sabagainya. dan yang kedua Menyiapkan Baglog ( Media Penanaman Jamur Tiram) , selanjutnya Perawatan Baglog dan Terakhir Pemanenan Jamur Tiram pada Baglog. Baik sebelum kita menuju ke pemanenan kita akan bahas satu persatu tahapan untuk Budidaya Jamur Tiram ini.
Budidaya Jamur Tiram Dengan Hasil Maksimal
Baglog merupakan media tanam kawasan meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog yaitu serbuk gergaji ( Limbah Sugu/ Gergaji Para tukang Mebel ), alasannya yaitu jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.Membuatnya sangat Praktis namun perawatan dari Baglog Jamur Tiram ini perlu di perhatiakan Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Pemanenan Jamur Tiram
Limbah Jamur Tiram
Limbah Jamur Tiram ini sanggup di manfaatkan sebagai pupuk dan pakan ternak jadi bagi para petani Jamur Tiram ini sanggup menerima seseran ibarat penjualan Limbah Jamur Tiram yang juga sanggup di jadikan In Come komplemen atau juga di pakai sediri sebagai Pakan Ayam , Pupuk Buah Naga , Pupuk Terong dan masih banyak lainya .
Baiklah anda semua nampaknya Cara Sederhana Budidaya Jamur Tiram cukup hingga di sini terlebih dahulu , mungkin ini terlalu singkat jikalau kita jelaskan dalam satu perjumpaan ini. Naun kalin sanggup juga berkomentar di bawah sini untuk mendiskusikan Bagaimana Cara Budidaya Jamur Tiram hingga mencapai hasil maksimal. terimakasih salam hangat untuk para peternak dan petani di indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar