Caisim atau sawi termasuk salah satu jenis sayuran yang sanggup ditanam dengan teknik hidroponik. Menanam sawi secara hidroponik ini tidak membutuhkan media tanam berupa tanah, melainkan memakai media tanam berupa air yang bercampur nutrisi khusus. Menanam sawi dengan teknik hidroponik ini gampang untuk dilakukan. Perawatannya pun tak membutuhkan perlakukan yang khusus. Tak heran bila banyak petani yang menentukan budidaya tanaman hidroponik caisim.


Teknik hidroponik ini menunjukkan banyak laba bagi kita. Tanaman yang ditanam secara hidroponik sanggup menghasilkan tanaman muda yang lebih alami dan kondusif bagi badan serta lingkungan. Harga jual di pasaran pun jauh lebih menguntungkan. Serangan hama pada tanaman hidroponik juga lebih gampang dikendalikan daripada tanaman biasa. Untuk anda yang ingin tahu bagaimana cara budidayanya, eksklusif saja anda simak cara budidaya tanaman hidroponik caisim (sawi) dibawah ini.

Tanaman Caisim (Sawi)


Di Indonesia, teknik bertanam hidroponik ini sudah banyak dilakukan di aneka macam wilayah menyerupai di Medan, Bogor, Surabaya, Jakarta, Palembang, Lampung, sampai Makassar. Berikut ini ialah cara budidaya tanaman hidroponik caisim selengkapnya untuk anda.

1. Alat dan Bahan


Langkah awal yang perlu anda lakukan untuk memulai budidaya sawi hidroponik ialah dengan menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Adapun alat dan materi tersebut mencakup rockwool, pinset, sprayer atau penyemprot air, dan benih sawi. Siapkan benih sawi yang akan dipakai dengan merendam benih dengan air biasa sekitar 12-24 jam.

2. Media Tanam


Setelah menyiapkan alat dan bahannya, selanjutnya anda siapkan media tanamnya. Menyiapkan media tanam hidroponik sawi sederhana ini dimulai dengan memotong rockwool setebal 2,5 cm. Lalu iris memanjang sedalam 1 cm menjadi 3 bagian. Selanjutnya, iris melintang sedalam 1 cm menjadi 6 bagian. Anda juga sanggup memanfaatkan bebatuan kerikil untuk menanamnya, namun pada kesempatan kali ini kita bahas yang memakai rockwool terlebih dahulu.

3. Semai Benih


Anda lubangi tiap kotak rockwool dengan memakai pinset. Lalu anda masukkan benih sawi ke dalam lubang dengan posisi kecambah berada di bawah. Anda semprot rockwool dan letakkan semaian tersebut di daerah terbuka dengan sinar matahari yang cukup. Anda harus menjaga rockwool untuk tetap lembab (jangan terlalu kering ataupun terlalu basah).

4. Penanaman


Setelah caisim mempunyai daun 3 atau lebih mengambarkan bahwa caisim sudah sanggup untuk dipindah ke sistem hidroponik serta diberi nutrisi hidroponik. Umur caisim sekitar 7-10 hari setelah semai. Cara menanam sawi dengan metode hidroponik ini dimulai dengan pisahkan/potong rockwool berdasar irisan yang telah dibentuk tadi. Anda sanggup melakukannya dengan santunan cutter. Kemudian anda letakkan potongan rockwool ke dalam netpot yang telah dikasih flanel (sumbu).

5. Nutrisi


Tempatkan netpot ke sistem hidroponik. Pada tahap inilah nutrisi hidroponik diberikan. Anda beri nutrisi hidroponik dengan kepekatan 600 ppm. Kepekatan nutrisi ini dinaikkan setelah waktu memasuki 5 hari setelah pindah tanam tadi menjadi 800 ppm. Kemudian, setelah memasuki 10 hari setelah tanam, naikkan kepekatan nutrisi tersebut menjadi 1200 ppm. Anda jaga ppm nutrisi biar selalu stabil di angka tersebut sampai waktu panen tiba.

6. Panen


Tanaman hidroponik mempunyai masa panen yang lebih awal, tak terkecuali dengan sawi hidroponik ini. Sayuran hidroponik ini sanggup anda panen setelah 30-40 hari. Cara memanen sawi ini ialah dengan cara mencabutnya sampai ke akarnya. Untuk anda yang mempunyai kemauan berpengaruh untuk belajar, tentu akan sangat menyenangkan mencoba budidaya tanaman secara hidroponik ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top